Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tema Biblis untuk Pesta Paduan Suara Gerejani

2 November 2022   12:55 Diperbarui: 2 November 2022   13:07 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi. Salah satu peserta PSDC.

TEMA BIBLIS UNTUK PESTA PADUAN SUARA GEREJANI

 (Catatan reflektif Pasca Pesparani Nasional II)

Yang tersisa dari Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional II di Kupang ada banyak. Di antaranya ada rasa kagum, ada kenangan akan perjumpaan, ada aneka remah jalinan persaudaraan yang terpateri kuat di bathin dan  memory, sejumput decak pujian yang masih terngiang, aneka pembelajaran dan satu dua sentilan ketidakberhasilan karena hal-hal teknis manusiawi atau lainnya.

Pesparani Nasional II yang melibatkan 34 kontingen dari seluruh provinsi di Indonesia ini berlangsung megah-meriah,  penuh sukacita, nyaman dan lancar. Suasana pesta nampak jelas, sejak opening ceremony, sampai dengan closing ceremony. Waooo, keren dan luar biasa.

Semua itu boleh terjadi karena keyakinan, bahwa Tuhan telah campur tangan, dan intervensi itu mewujud pada kerja sama dan sam-sama bekerja dari semua pihak, yang dinafasi tema realisnya, "Dari Nusa Tenggara Timur untuk Nusantara."

Dengan persiapan yang baik dan matang semua kontingen beradu kebolehan di pentas Pesparani. Ada 6 mata lomba yang dilakukan secara online dan 8 lainnya secara offline, yakni Paduan Suara Dewasa Campuran, Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur Orang Muda Katolik, Mazmur Dewasa, Bertutur Kitab Suci, CCR Anak dan CCR Remaja.

Semua mata lomba offline diikuti oleh para kontingen dari 34 provinsi. Segala energy dan kemampuan dikerahkan untuk memberikan yang terbaik. Dengan memberi yang terbaik maka efeknya jelas, yakni juara, dan ini nyata.

Meraih juara pada setiap mata lomba adalah kebanggaan kontingen dan daerah/provinsi. Suatu kebanggaan bermartabat karena hasil yang diraih tidak datang dari perseteruan melainkan upaya personal dan komunal yang telah melebur satu dalam semangat juang,"Soli Deo Glorya" (hanya untuk kemulaiaan Allah). Juara adalah bukti dari hasil yang tidak mengingkari proses.

Sementara itu bagi yang tidak dan/ atau belum juara, sepertinya keberhasilan masih tertunda. Usaha keras dan perbaikan sana-sini masih harus diupayakan, dan menanti pembuktian pada ajang Pesparani berikut.

Dari kacamata "kalah- menang," Pesaparani ini adalah perlombaan dalam semangat persaudaraan. "Kita semua bersaudara," dengan merujuk pada pernyataan iman: "Dalam Yesus kita bersaudara." Ini essensi lomba dalam Pesparani Nasional II kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun