Mohon tunggu...
Vinka Daniyah S 18190036
Vinka Daniyah S 18190036 Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Siapapun bisa Apapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keluarga, segala-galanya

8 April 2019   21:15 Diperbarui: 8 April 2019   21:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah pepatah mengatakan "cinta adalah Raja, dan keluarga Singgasananya", dari pepatah tersebut kita tahu bahwa cinta yang hakiki di dunia adalah cinta keluara. Begitu pula dalam sebuaah keluarga tentunya sangat membutuhkan cinta. Cinta sangat, sangat, sangat dibutuhkan dalam proses bertumbuh dan berkembanganya seorang anak. Bagi segenap orang tua, atau bagi kita seemua yang esok pasti menjadi orang tua, upayakan memberi cinta yang cukup untuk anak-anaknya. Karena, seorang anak yang mendapatkan cinta, seperti contoh mendapat perhatian yang cukup dari orang tua dan keluarga nya, anak tersebut akan memiliki semangat dalam menjalani hari-harinya. Jika anak merasa hatinya riang, maka ia akan dengan mudah menangkap dan memepelajari semua hal baru.

Setiap anak selalu ingin diperhatikan oleh keluarganya. Selalu ingin mencari perhatian terhadap orang disekitarnya. Apalagi saat mereka memiliki atau mencapai suatu hal yang membanggakan. Mereka selalu ingin mendapat pujian dengan mencari perhatian seolah-olah berkata "ini lo ma, pa, anakmu juara satu", atau lain sebagainya. Apresiasi, pujian, ataupun segala kata-kata yang dapat menyenangkan anak, itu sudah cukup baginya. Adanya kebersamaan, kekeluargan yang erat itu saja sudah cukup untuk memberi kesan hangat untuk anak.

Adanya sebuah keluarga yang harnonis, tidak hanya berpengaruh pada sisi kecerdasan anak. Akan tetapi, adanya sebuah lingkungan keluarga yang harmonis, juga sangat berpengaruh pada perilaku seorang anak. Seperti contoh, mungkin ada anak yang sangat pintar atau cerdas. Tapi karena kebutuhan cinta nya dia dari keluarga tidak terpenuhi, maka bisa saja dia menjadi anak yang nakal, anak yang suka curang, ataupun bahkan ia tidak akan mau mengakui bahwa yang berada dihadapannya itu orang tuanya

Adab itu berada di atas ilmu

Ungkapan tersebut sudah pasti sangat familiar ditelinga kita. Oleh karenna itu percuma ada anak yang sangat cerdas tapi tidak meiliki adab atau sopan santun. Bimbingan adab dan perilaku pertama berada di dalam keluarga. Tidak hanya adab. Tetapi sifat, perangai, kebiasaanyang baik-baik, bahkan jiwa psikolog nya seorang anak juga dipengaruhi oleh adanya keluarga. Akkan tetapi, jika dari keluarga saja pekerjaan jelek, omongannya kotor-kotor, mungkin anaknya juga akan meniru semua perangai jelek tersebut.

Cinta dan kasih sayang adalah harta utama yang dimiliki manusia. Cinta juga kebutuhan hidup setiap insan. Oleh karena itu marilah kita hidup dengan rukun dan harmonis kepada keluarga, saudara, juga kerabta-kerabat kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun