Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro President University

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Bukanlah Inti dari Sekolah

2 Maret 2021   08:19 Diperbarui: 2 Maret 2021   08:27 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bisa! Sesungguhnya Indonesia adalah negara yang paling ideal untuk melakukan prinsip Scola ini. Bisa kita lihat dan kita rasakan sendiri betapa santainya orang Indonesia di dalam kehidupan mereka. Orang Indonesia dalam banyak hal bahkan membuat santai segala sesuatunya. Bukankah akan jadi jauh lebih baik jikalau kita memanfaatkan waktu santai ini sebagai media pembelajaran? 

Daripada kita membebani mahasiswa ataupun siswa di level SMP dan SMA dengan tugas-tugas yang terkadang kita tidak mengetahui apa tujuannya, lebih baik kita ajarkan muda mudi bangsa ini untuk belajar dengan mengamati. Ajaklah anak-anak SMA dan SMP sesekali ke luar dari sekolahnya, pergilah ke pasar tradisional sebagai kelompok-kelompok kecil. Ajak mereka mengamati dan melihat bagaimana keadaan masyarakat yang sebenarnya. 

Ajarilah pula anak-anak kita tidak menghapal rumus-rumus fisika. Ajak mereka untuk melakukan dan mengamatinya secara langsung bagaimana penerapan rumus fisika tersebut. Kemaslah hal-hal tersebut menjadi hal-hal yang menyenangkan. Ajaklah mereka berdebat mengenai sesuatu yang ada di alam ini, sehingga kebenaran akan terungkap dari misteri-misteri alam yang ada.

Dengan metode yang seperti ini, anak-anak Indonesia justru akan jauh lebih santai dalam mencerna pelajaran. Kunci utama untuk memahami adalah mencintai (dapat dibaca di artikel saya yang sebelumnya). Jikalau sudah cinta, memahami akan menjadi lebih mudah. Oleh sebab itu, ajaklah murid-murid untuk berpikir dengan cara yang lain. Ajaklah mereka untuk belajar mencintai apa yang mereka pelajari. Karena jikalau mencintai saja tidak, bagaimana hendak belajar memahami?

Daripada seribu kata yang tak berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya

(Dhammapada 100) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun