Mohon tunggu...
VINCENT NATHA SANTOSO
VINCENT NATHA SANTOSO Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Paylater: Solusi Instan atau Perangkap Hutang?

8 Oktober 2025   10:20 Diperbarui: 8 Oktober 2025   10:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Layanan "Beli Sekarang, Bayar Kemudian" (BSBN) atau yang dikenal sebagai Paylater kini menjadi tren besar di kalangan generasi muda Indonesia. Dengan proses persetujuan yang sangat cepat dan syarat yang sederhana, Paylater terlihat seperti bantuan keuangan ajaib. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah kemudahan ini benar-benar menjadi penyelesaian masalah, atau malah jebakan hutang yang menarik dan membahayakan kestabilan keuangan kita di masa depan?

Tak bisa disangkal, Paylater memberikan akses keuangan yang luas bagi banyak orang. Bagi pekerja baru atau mahasiswa yang belum memenuhi kriteria pinjaman bank biasa, Paylater menjadi bantuan dana cepat yang sangat berguna. Ini memungkinkan mereka membeli barang darurat, seperti memperbaiki laptop untuk kuliah atau membayar ongkos tak terduga, sehingga menjadi cara efektif untuk mengatasi kekurangan uang sementara.

Akan tetapi, justru di sinilah ancamannya muncul. Paylater sering digunakan untuk pembelian barang-barang yang hanya untuk kesenangan, seperti pakaian atau perangkat elektronik, bukan untuk keperluan yang bermanfaat jangka panjang. Kemudahan ini mendorong kebiasaan belanja tanpa pikir panjang, sehingga orang membeli lebih dari kemampuan mereka. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah sering memperingatkan bahwa kebiasaan seperti ini bisa menyebabkan beban hutang yang terlalu berat pada kalangan generasi muda.

Meski cicilan ringan, biaya tambahan dan denda keterlambatan mahal bisa menumpuk, menjebak pengguna dalam siklus hutang digital seperti "gali lubang tutup lubang". Keterlambatan bayar tercatat di SLIK OJK, merusak riwayat kredit dan menyulitkan pinjaman masa depan. Intinya, Paylater bermanfaat jika digunakan bijak untuk darurat, tapi berbahaya jika impulsif. Generasi muda harus paham: ini hutang nyata, dan disiplin finansial adalah perlindungan utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun