Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Pendidikan Fisika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Pendekatan STEM pada Mata Pelajaran Fisika

9 November 2021   16:58 Diperbarui: 9 November 2021   20:21 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Deri Fridayati S.Pd, Eka Liandari S.Pd, Dea Amelia, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021.

(Sumber: smarteye.id)

Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri generasi 5.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan virtual. Tentu hal ini berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan, Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di Indonesia. 

Banyak hal, yang diajarkan sekarang akan menjadi tidak perlu di masa mendatang, sehingga model pendidikan baru juga diperlukan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan paradigma produksi industri di masa mendatang (Aleksankov, 2017). 

Perkembangan teknologi yang terjadi di era 5.0 juga membuat guru perlu memiliki keahlian dalam beradaptasi dengan teknologi baru dalam menghasilkan output yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, dunia pendidikan di berbagai negara terpaksa harus memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia. Meski masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah, Namun satuan pendidikan mulai terbiasa dengan  menyelenggarakan Belajar dari Rumah (BDR). 


Metode BDR sendiri ada dua, yaitu Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring) dan PPJ Luar Jaringan (Luring). PJJ Daring secara khusus menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet, sementara PJJ Luring dapat dilakukan melalui siaran televisi, radio, modul belajar mandiri, bahan cetak maupun media belajar dari benda di lingkungan sekitar. 

Terhitung sejak Maret sebagian besar sekolah mengadakan Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ). Karena itu, sekolah-sekolah melakukan banyak persiapan dalam rangka memasuki tahun ajaran baru. 

Berkaca pada pengalaman pembelajaran dalam jaringan selama satu  semester terakhir yang ternyata mengalami banyak kendala dan kekurangan, maka di tahun ajaran baru nanti Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jarigan (PJJ) diharapkan lebih baik lagi.

Apa yang terjadi pada teknologi pendidikan setelah pandemi virus corona berakhir? sebagian akan bergantung pada kualitas teknologi itu sendiri. Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji menilai bahwa ,Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ) di tengah wabah Covid-19 belum berjalan ideal. Di antaranya karena banyak siswa yang mengalami kesuliatan dalam memahami pelajaran. 

Salah satunnya mata pelajaran fisika yang cenderung banyak rumus dan konsep yang abstrak sehingga siswa mengalami  penurunan motivasi belajarnya. Berdasarkan hasil observasi beberapa tenaga pendidik di salah satu sekolah menengah atas menyatakan bahwa siswa cenderung bosan dengan proses pembelajaran jarak jauh karena banyaknya tugas dari setiap mata pelajaran yang membuat mereka merasa terbebani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun