Mohon tunggu...
Vina Ramandhani
Vina Ramandhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Man Jadda Wa Jadda

Tanamkan ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghitung Pahala dalam Islam dengan Konsep Perkalian Matematika

5 Mei 2022   18:34 Diperbarui: 12 Mei 2022   02:41 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matematika merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan karena matematika adalah ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga antara ilmu matematik dengan ilmu-ilmu yang lain memiliki korelasi atau hubungan. Oleh sebab itu, matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat kegiatan antara siswa dan guru yang berguna untuk mempermudah berpikir dan memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan matematika. 

Untuk konsep perkalian ini sendiri diajarkan pada jenjang sekolah dasar dimana menurut teori Piaget pada usia 7-11 tahun anak masa sekolah masih dalam tingkatan operasi konkret dan anak mengetahui simbol-simbol matematis seperti kali, bagi, tambah, pengurangan, dan lainnya tetapi belum siap menghadapi sesuatu yang abstrak seperti sumbu x atau y dan lainnya.

Perkalian adalah salah satu dari empat operasi dasar matematika yakni, penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Perkalian merupakan proses aritmatika dasar yang di mana satu bilangan dilipatgandakan sesuai dengan bilangan pengalinya. Perkalian juga dapat diartikan sebagai penjumlahan yang berulang, misalnya:

3 x 4 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12 atau bisa juga 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12

Nah, apasih korelasi atau hubungan antara konsep perkalian matematika dengan cara menghitung keuntungan pahala dalam islam?

Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, merupakan rahmat bagi semua umat manusia yang beriman. Bagaimana tidak, begitu baiknya Allah kepada hamba-Nya yang taat kepada-Nya sudah tidak diragukan lagi. 

Bahkan, sekalipun hambat-Nya tersebut telah berbuat dosa yang sangat besar, ketika hamba tersebut mau bertaubat dan taat kembali kepada Allah, maka Allah akan menerima hamba itu. Apalagi, jika hamba tersebut berbuat kebaikan, maka Allah akan mengganjar hamba tersebut dengan banyak pahala.

Telah diterangkan dalam surat al-An'am ayat 160

Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."

Menurut tafsir jalalain, (Siapa membawa amal yang baik) yakni zikir laa ilaaha illallaah/tidak ada tuhan selain Allah (maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya) balasan pahalanya adalah sepuluh kali kebaikan (dan siapa membawa perbuatan yang jahat, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun