Sudah lebih dari setengah abad eksistensi pesantren telah mewarnai dinamika perubahan Indonesia. pesantren telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial masyarakat. Alumni pesantren pun telah banyak yang terjun ke dunia politik dan menjadi berbagai tokoh.
Sejak duku, pesantren telah memiliki daya tarik di masyarakat. salah satu faktor yang mendorong orangtua menyekolahkan anaknya ke pesantren adalah karena pertimbangan akhlak dan moral. Karena, pesantren adalah tempat dimana ilmu agama islam diajarkan kepada para santrinya.
Maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi di pesantren belakangan ini nampaknya cukup mempengaruhi kepercayaan orangtua kepada pesantren. Bukan tanpa alasan, kasus pemerkosaan bukan hanya terjadi di satu atau dua pesantren melainkan terjadi di puluhan pesantren. dengan adanya kasus demikian sebenarnya orangtua tidak perlu menyurutkan hati. Ada beberapa pola yang dapat kita baca dan pelajari dari kasus-kasus perkosaan yang selama ini terjadi.
Ajarkan anak pendidikan seks, batasan yang jelas dan ilu untuk membela diri
Berbicara tentang kasus perkosaan sebenarnya dapat terjadi dimana saja. namun fondasi pertama yang harus kita tekankan adalah adanya self defense atau pertahanan diri. Apa sajakan aspek-aspek dalam pertahanan diri. Aspek yang paling utama adalah menekankan Batasan. Bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Dengan mengajarkan dan menekankan anak tentang batasan yang jelas, mereka akan lebih berhati-hati terhadap ancaman yang dihadapinya. Aspek kedua adalah pendidikan seks. Anak perlu tahu saat dirinya sudah dewasa, apa saja yang akan terjadi pada dirinya. Anak perlu mengerti jika melakukan A maka yang terjadi akan B, jika dipaksa melakukan A maka harua apa. Hal ini sudah final harus diajarkan orangtua kepada anak.
Aspek terakhir dalam pertahanan diri menyikapi perkosaan adalah belajar membela diri. Meskipun anak tidak belajar beladiri orangtua perlu mengajari anak menghadapi situasi yang mengancam, selain diajarkan sikap beladiri seperti berteriak, meminta tolong, menggigit, anak pun harus diajarkan untuk tegas menolak, jangan ajarkan anak sikap engga enakan. Karena ini akan menyiksa anak sendiri.
Pilih Pesantren Modern
Dibanding pesantren tradisional, pesantren modern lebih memiliki sistem belajar dan pola hubungan yang rasional, jelas dan sistematis. Misalnya pesantren tersebut sudah menyepakati auran dan batasan yang jelas antara laki-laki dan perempuan.
Jadi, tidak akan terjadi yang namanya seorang pimpinan meminta bantuan santriwati untuk memijat kakinya misalnya. Di pesantren modern santri tidak akan dibebankan pekerjaan lain kecuali belajar. Diluar itu, santriwati tidak akan diminta untuk masak atau membersihkan rumah gurunya.