Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harkitnas, Sejarah Singkat dan Momentum Bangkit Pasca Pandemi

20 Mei 2022   12:28 Diperbarui: 20 Mei 2022   12:50 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana kita tahu, hari ini diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Kenapa demikian dan bagaimana asal usulnya mari kita ulas secara singkat. Berdasarkan berbagai sumber tertulis, dahulu kala di awal abad ke-19 saat Indonesia masih dijajah Belanda, bangsa pribumi berada dalam kebodohan, dan keterbelakangan.

Cukup dipahami mengapa saat itu sulit sekali kita lepas dari belenggu penjajah yak arena ada banyak faktor. Saya sendiri belum menelusuri apakah pada jaman penjajahan Belanda ada perkumpulan-perkumpulan masyarakat pribumi yang memiliki tujuan yang sama.

Singkat cerita, ada seseorang yang menempuh pendidikan di STOVIA (Sekolah Kedokteran) yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sosok itu bernama dr Wahidin Soedirohusodo. 

Bayangkan saat itu beliau menjadi seorang mahasiswa dan galau dengan realitas masyarakat yang dilihatnya.

Terdorong dari kegelisahan tersebut ia dan teman-temannya mendirikan sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo. Organisasi inilah yang kemudian kelak menjadi cikal bakal kemunculan organisasi-organisasi dan pergerakan di masa pra kemerdekaan.

Jika membandingkan dengan pendirian Ormas-ormas di Indonesia, organisasi ini memang terhitung paling tua, yakni berdiri pada tahun 1908, bandingkan dengan Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 dan Nahdlatul Ulama yang lahir pada tahun 1926.

Sekilas, seperti tanpa makna. Bagaimana mungkin kemunculan organisasi pergerakan dimaknai sebagai momentum kebangkitan nasional. Untuk menjawabnya, kita tidak bisa membayangkan kejadian di masa lampau dengan keadaan mahasiswa masa kini.

Mahasiswa dulu, mungkin belum dimudahkan dengan kehadiran teknologi yang canggih seperti zaman sekarang. Saat itu, saya yakin, untuk menjaring orang dan mengedukasi mereka tentang politik, kemerdekaan, martabat bangsa dan sebagainya pasti sangat mengalami kesulitan.

Namun jika sudah ada banyak orang yang ikut bergabung, berorganisasi dapat menghadirkan banyak manfaat secara personal dan kelompok. Dengan berhimpun seseorang dilatih nalar kritisnya, dilatih jiwa kepemimpinannya, dan pemecahana masalah. 

Disamping itu organisasi juga melatih sesorang dan sebuah kelompok untuk bekerja sama dengan menggunakan soliditas dan solitaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun