Mohon tunggu...
vinaaulia
vinaaulia Mohon Tunggu... pelajar

saya suka mendesai di canva seperti membuat poster ,editing poto,saya juga suka membuat desain UI/UX di figma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Moderen untuk Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Real-Time

4 Oktober 2025   09:25 Diperbarui: 4 Oktober 2025   09:25 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.mertani.co.id/post

Pengelolaan lingkungan menjadi tantangan serius di tengah meningkatnya aktivitas industri, urbanisasi, dan kebutuhan akan sumber daya air. Salah satu isu utama adalah pencemaran air akibat pembuangan limbah industri maupun domestik. Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan kualitas lingkungan, membahayakan kesehatan manusia, dan merusak ekosistem. Oleh karena itu, pengawasan kualitas air limbah menjadi aspek penting yang tidak bisa diabaikan.

Seiring perkembangan teknologi, pemantauan kualitas air kini tidak lagi harus dilakukan secara manual dan berkala, melainkan dapat dipantau secara real-time melalui sistem canggih. Salah satu inovasi yang telah diterapkan di Indonesia adalah penggunaan SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus-Menerus dan Dalam Jaringan). Teknologi ini memungkinkan data kualitas air limbah dipantau secara langsung dan terintegrasi dengan jaringan pusat pengendalian lingkungan.

Tantangan dalam Pemantauan Air Limbah

Sebelum adanya teknologi modern, pemantauan kualitas air limbah biasanya dilakukan dengan metode manual. Industri diwajibkan mengambil sampel air limbah pada periode tertentu untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Meski metode ini cukup akurat, terdapat beberapa kelemahan, seperti:

  1. Tidak dapat memantau secara langsung. Hasil baru bisa diketahui setelah sampel dianalisis, sehingga jika terjadi pencemaran mendadak, tidak segera terdeteksi.

  2. Memakan waktu dan biaya. Proses sampling hingga analisis laboratorium membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu lebih banyak.

  3. Potensi manipulasi data. Ada kemungkinan sampel yang diambil tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya, sehingga hasil tidak objektif.

  4. Kurang efektif untuk pencegahan. Karena hasil lambat diperoleh, tindakan mitigasi pun sering terlambat dilakukan.

Dari sinilah kebutuhan akan teknologi pemantauan yang lebih cepat, transparan, dan akurat muncul, hingga akhirnya lahir SPARING sebagai solusi.

Apa Itu SPARING?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun