Mohon tunggu...
Vilya Lakstian
Vilya Lakstian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis adalah Dosen Linguistik di Jurusan Sastra Inggris dan Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta, Akademi Bahasa Asing Harapan Bangsa, dan International Hospitality Center. Selain mengajar mahasiswa, dia juga mengajar untuk staff hotel, pelayaran, dan pramugari. Penulis adalah lulusan Pascasarjana Prodi Linguistik Deskriptif di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Sarjana Sastra Inggris konsentrasi Linguistik di IAIN Surakarta. Penulis aktif dalam penelitian dan kajian sosial. Penulis juga sering menulis untuk media massa, dan penelitian untuk jurnal. Dalam berbagai kajian bahasa yang telah dilakukannya, linguistik sistemik fungsional menjadi topik yang sering dibahas dan dikembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mudik: Kata yang Menjadi Trend Menjelang Hari Raya daripada Puasa dan Ramadhan

15 Juli 2015   19:27 Diperbarui: 15 Juli 2015   19:28 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mudik, adalah suatu kata yang telah kuat mengakar bersama dengan hari raya. Kata ini tiba-tiba mencuat ketika menjelang hari raya. Apalagi seiring dengan berkembangnya media sosial. Update info mudik menjadi solidaritas tersendiri bagi sesama pemudik yang sedang gembira menuju kampung halaman. Sebagai bagian dari proses sosial di masyarakat, bagaimana bahasa memandang kata “mudik” ?

Tinggal beberapa hari lagi kita semua akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sebuah hari dimana seluruh umat merayakan kemenangan. Satu bulan berpuasa adalah sebuah tantangan tersendiri. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga cara untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Semoga saja niat mulia ini tidak tertutup oleh mudik yang perlu biaya dan tenaga.

Leksikografi “Mudik”

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “mudik” memiliki berbagai padanan makna.

(v) 1. Berlayar, pergi. 2. Pulang ke kampung halaman. ; usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga; Suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya.

 

Mudik: Dari Kota ke Desa?

Mudik adalah suatu realitas ketika seseorang melakukan suatu perjalanan yang membawanya berpindah dari satu titik ke lainnya. Banyak iklan dan sinetron menampilkan tentang seseorang yang mudik dari kota ke desa. Kampung halaman seringkali diidentikkan sebuah lingkungan yang asri, tidak berpolusi, dan banyak ternak dimana-mana.

Tindakan fisik untuk melakukan mudik dilakukan atas kerinduan akan nuansa daerah asal, dimana kita dilahirkan dan tumbuh besar. Oleh karena itu, kesempatan hari raya yang diikuti cuti bersama adalah momen yang tepat sebagai “usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga” demi bertemu orang-orang tercinta. Rintangan itu banyak macamnya. Berita yang sering saya dengar dan baca ketika menjelang musim mudik adalah makin meningkatnya jumlah orang yang mencari pinjaman atau menggadaikan barang-barangnya. Bahkan, kendaraan juga digadai agar ada ongkos untuk ke kampung halaman.

 

Mudik di Sepuluh Hari Ketiga Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun