Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Noktah Merah Terkapar,Terbitkan Statuta Baru Sepakbola Indonesia

3 Oktober 2015   20:23 Diperbarui: 3 Oktober 2015   20:23 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalimat pembuka dari tulisan Saya ini adalah satu kalimat yang keluar dari mulut Pelatih Nasional NIL MAIZAR di tahun 2012 yaitu "Ini timnas Indonesia. La Nyalla hanyalah noktah kecil di negeri ini. Seorang La Nyalla bahkan dibantu satu gerbong orang yang satu kepentingan dengan dia, takkan mampu menyingkirkan timnas Indonesia dari peta sepakbola internasional. Timnas Indonesia akan tetap eksis di Piala AFF." Kalimat ini merupakan tanggapan terhadap larangan semua pemain Nasional yang ada di Klub ISL memperkuat Timnas di ajang Piala AFF 2012,yang di latih Nil Maizar..

Dengan kalimat ini Nil Maizar memberi sinyal pada LNM saat itu bahwa semua bentuk penghalangan, penghambat sepakbola Indonesia di ajang Nasional dan Internasional tidak bisa di tolerir.Nil Maizar mengungkap perasaan dan rasa gundah nya setelah mengetahui ada seorang yang merasa kuat dan hebat yang bisa melarang pemain Nasional yang ada di Klub ISL ikut bergabung membela kepentingan Bangsa dan Negara di bidang sepakbola.Kalimat di atas juga merupakan sebuah gambaran dari semua bentuk dan pengabdian yang tulus,ikhlas dan jujur dari Nil Maizar untuk sepakbola Indonesia,dan siapapun yang menentang dengan cara cara yang di luar Hukum dan aturan, maka itu harus di lawan..

Semua rekan di kanal bola ini mungkin masih ingat saat itu,betapa nekat nya LNM membuat keputusan yang tidak logis dan tidak bisa di terima akal sehat.Padahal Pemain Nasional Sepakbola Indonesia dimanapun merumput punya hak dan kewajiban membela kepentingan Sepakbola Nasional.Memang ajang Piala AFF 2012 bukan termasuk dalam agenda resmi  FIFA.tapi gengsi dari perhelatan sepakbola se Asia Tenggara ini sudah mendarah daging di penikmat sepakbola Indonesia.

Akhirnya Pelatih Nil Maizar hanya mendapat tambahan pemain yang nekat saat itu TIBO di samping pemain dari IPL tentunya.TIBO dengan gagah berani meninggalkan Persipura dan ikut bela Timnas Sepakbola Indonesia.Kemudian hasil dari ajang Piala AFF 2012 adalah berhasil mengalahkan Timnas sepakbola Singapura dengan skor 0-1 yang selama 14 (empat belas tahun ) tahun lamanya Timnas sepakbola Indonesia tidak pernah menang.

Sekarang di tahn 2015 dengan sangat berani dan mengejutkan LNM duduk sebagai Ketum PSSI dan Menpora juga dengan berani dan mengejutkan membuat keputusan dengan membekukan kegiatan PSSI di seluruh wilayah Indonesia.  dan FIFA melakukan suspensi dan melarang semua kegiatan PSSI diseluruh kegiatan dan agenda FIFA.

Noktah Merah itu sekarang tidak bisa berbuat banyak dan juga PT.LI tidak bisa melakukan semua kegiatan nya,dan apalagi korban nyata nya adalah Pemain sepakbola Indonesia.Semua itu ada baik nya dan ada juga buruk nya,namin kalau di kaji lagi dari awal sejak lahir nya KPSI,hampir semua aturan dan Statuta PSSI tidak di jalankan dengan konsekwen dan transparance..Pasal demi pasal dalam Statuta di abaikan hanya untuk secepatnya bisa naik ke takhta Ketum PSSI dan menguasai tatakelola sepakbola Indonesia. Kenyataan nya sekarang terbalik dan diluar hitung hitung an kelompok KPSI..

Begitu juga pemain,andaikan semua pemain berlaku dan bersikap seperti TIBO,dan memehami apa maksud dari kalimat yang di lontarkan Nil Maizar,maka keadaan akan lain,bisa jadi LNM dan kawan kawan tidak terpilih jadi Ketum PSSI dan pemain tidak kehilangan pekerjaan,tapi semua sudah jadi bubur,,..

Sejarah dan pengalaman adalah guru yang terbaik,dan itulah yang tersisa saat ini di sepakbola Indonesia,apapun yang di kerjakan dan ambisi di buru dengan banyak melakukan "pengabaian aturan dan hukum " hanya menunggu waktu saja akan mengalami resiko..Coba lihat lagi kebelakang sejak aksi kelompok KPSI dan aturan serta Hukum yang ada di abaikan.di tambah MOU Kuala Lumpur,contoh yang mudah adalah LNM belum pernah selama 2 tahun terlibat langsung dalam kepengurusan sepakbola di Indonesia,kok bisa di angkat jadi Waketum PSSI saat itu,padahal aturan dan hukum dalam statuta PSSI jelas dan tegas mengatur ini..

Di saat sekarang sepakbola Indonesia di urus oleh Tim Transisi,hendaknya menjadikan semua yang sudah terjadi di sepakbola Indonesia sebagai bahan dalam rangka menyusun kembali aturan dan hukum yang tegas dan sanksi yang jelas serta tegas,dan tidak memberi ruang untuk bisa mengangkangi statuta sepakbola Indonesia.Demikian juga hendaknya pemain sepakbola Indonesia,jadilah diri sendiri dengan kepercayaan yang tinggi pada diri sendiri,tidak mudah di ombang ambing dan di jadikan alat oleh siapapun dengan alasan apapun.Jadikan wadah organisasi pemain sepakbola Indonesia lebih ber daya guna dan dukung sepenuhnya untuk kepentingan pemain itu sendiri.Jangan seperti yang ada sekarang organisasi pemain di bentuk karena keterpaksaan dan karena tekanan tertentu,sehingga tidak ada guna nya dan tidak untuk kepentingan pemain.

Menpora punya banyak staff dan Tim Transisi masih ada waktu untuk membedah dan mempersiapkan dasar dasar yang kuat dengan mempertimbangkan semua aspek dan segi untuk perkembangan sepakbola Indonesia.Sehingga bisa melahirkan Statuta dari rahim yang bersih rahim kepentingan kemajuan sepakbola Indonesia

Memang penguasa saat ini tidak selama nya berkuasa,tapi aturan dan hukum yang baik dan benar yang jadi dasar dalam tatakelola sepakbola Indonesia,bisa ber kuasa selama masih relevan dan cocok dengan perkembangan sepakbola Indonesia.Walaupun penguasa berganti,tapi kalau ketaatan dan kepatuhan pada aturan dan hukum itu sendiri di lakukan dengan disiplin tinggi,maka tatakelola sepakbola Indonesia akan berada pada rel yang baik dan benar..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun