Mohon tunggu...
vika natalia
vika natalia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga yang suka berbagi tips parenting dan lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara menghemat belanja bulanan sampai 50%

26 Juli 2025   10:57 Diperbarui: 26 Juli 2025   10:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Seasonal Shopping dan Menu Musiman
Belanja sesuai musim adalah salah satu cara paling efektif buat berhemat tanpa mengurangi kualitas.
Kalendar musiman Indonesia:
Januari-Maret (Musim hujan):
•Murah: kangkung, bayam, kacang panjang, jamur
•Mahal: cabai, tomat, terong
•Protein: ikan air tawar lagi banyak
April-Juni (Kemarau awal):
•Murah: mangga, jeruk, pisang
•Mahal: sayuran daun
•Protein: ayam (belum musim hujan, harga stabil)
Juli-September (Kemarau):
•Murah: cabai, tomat, terong, timun
•Mahal: sayuran hijau
•Protein: ikan laut (musim ikan)
Oktober-Desember (Pancaroba):
•Murah: durian, rambutan, manggis
•Mahal: sayuran impor
•Protein: daging (jelang lebaran, harga naik)
Menu planning sesuai musim:
•Musim hujan: perbanyak menu berkuah hangat (sop, sup, sayur asem)
•Musim kemarau: menu segar (gado-gado, rujak, es buah)
•Adjust protein sesuai harga pasar
Tips belanja seasonal:
•Beli dalam jumlah banyak saat harga sedang turun
•Preserve untuk stock jangka panjang (kerupuk saat cabai murah)
•Ganti menu favorit sesuai ketersediaan bahan

9. DIY vs Beli Jadi: Calculate the Real Cost
Sering kali kita mikir bikin sendiri pasti lebih murah. Tapi nggak selalu begitu lho, Moms! Kadang beli jadi lebih cost-effective.
Worth it DIY:
•Bumbu halus (bawang, cabai, kemiri, etc.)
•Sambal (hemat 60-70% dari beli jadi)
•Kue kering lebaran (hemat 50%+)
•Yogurt (1/3 harga yogurt kemasan)
•Roti tawar simple
Lebih baik beli jadi:
•Tahu, tempe (modal dan proses ribet)
•Mie instan (economies of scale pabrik)
•Kecap, saus tomat (proses lama, ingredient mahal)
•Kerupuk (butuh skill khusus)
Calculate the real cost:
Jangan cuma hitung bahan, tapi juga:
•Waktu (time is money!)
•Gas/listrik
•Effort dan skill required
•Success rate (kalau sering gagal, jadi lebih mahal)
Example calculation - Sambal:
DIY: 1kg cabai (Rp 30.000) + bumbu (Rp 10.000) + gas (Rp 5.000) = Rp 45.000 untuk 1.5kg sambal
Beli jadi: 1.5kg sambal kemasan = Rp 120.000
Saving: Rp 75.000 (62% lebih hemat!)
DIY Yogurt:
DIY: 1L susu (Rp 18.000) + starter (Rp 2.000) = Rp 20.000 untuk 1L yogurt
Beli jadi: 1L yogurt = Rp 65.000
Saving: Rp 45.000 (69% lebih hemat!)

10. Emergency Fund untuk Belanja: Avoid Panic Buying
Panic buying adalah musuh terbesar penghematan belanja. Saat persediaan habis dan butuh urgent, kita cenderung beli di tempat terdekat tanpa peduli harga.
Strategi avoid panic buying:
•Stock minimum 2 minggu buat bahan pokok
•Pantry audit seminggu sekali
•List barang yang mulai menipis
•Emergency shopping fund terpisah
Essential emergency stock:
•Beras (minimal 5kg)
•Minyak goreng (2L)
•Gula, garam, tea/coffee
•Frozen protein (ayam, ikan)
•Bumbu instant (masako, royco)
•Snack anak-anak
•Pasta/mie kering
Rotating stock system:
•First in, first out
•Label tanggal pembelian
•Cek expire date berkala
•Gunakan stock lama dulu sebelum beli baru
Dengan stock yang baik, kita bisa belanja dengan santai dan cari harga terbaik.
Bonus Tips: Involve Keluarga dalam Penghematan
Edukasi anak tentang smart shopping:
•Ajak anak belanja, jelasin kenapa pilih produk A vs B
•Kasih mereka budget kecil buat beli snack sendiri
•Ajarkan compare price per unit
•Bikin game “find the best deal”
Suami sebagai partner hemat:
•Share meal planning dan shopping list
•Divide task: dia yang hunting promo online, kamu yang ekseskusi
•Set family financial goals yang include penghematan belanja
•Celebrate achievement saat berhasil hemat
Family challenge:
•Tantangan keluarga hemat 20% dari budget bulan lalu
•Reward saat target tercapai (movie night, piknik)
•Track progress bareng-bareng
Real Life Case Study: Keluarga 4 Orang
Biar lebih konkret, ini breakdown penghematan keluarga aku (2 dewasa + 2 anak):
Before (budget Rp 3.000.000/bulan):
•Belanja random tanpa planning: Rp 1.200.000
•Minimarket untuk daily needs: Rp 800.000
•Makan di luar weekend: Rp 600.000
•Snack dan jajan anak: Rp 400.000
After (budget Rp 1.500.000/bulan):
•Meal planning + traditional market: Rp 600.000
•Bulk buying bahan pokok: Rp 300.000
•Strategic supermarket shopping: Rp 200.000
•Homemade snack + limited jajan: Rp 200.000
•Emergency/dining out fund: Rp 200.000
Total saving: Rp 1.500.000 per bulan = Rp 18 juta per tahun!

Uang yang dihemat dialokasikan untuk:
•Dana darurat keluarga: Rp 8 juta
•Liburan keluarga: Rp 6 juta
•Investasi anak: Rp 4 juta

Small Changes, Big Impact

Moms, menghemat belanja bulanan sampai 50% itu bukan mimpi kok! Yang dibutuhkan cuma konsistensi dan strategi yang tepat.

Start small:
1.Mulai dengan meal planning seminggu
2.Ganti 3 brand mahal dengan generic
3.Kurangi belanja di minimarket 50%
4.Download 2 cashback apps
Build gradually:
•Tambah strategi baru setiap bulan
•Track progress dan adjust yang nggak work
•Involve keluarga dalam prosesnya
•Celebrate small wins

Ingat, tujuan kita bukan hidup pelit, tapi hidup smart! Uang yang dihemat bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting: pendidikan anak, dana darurat, atau liburan keluarga.
Yang terpenting, jangan stress dengan prosesnya. Berhemat itu journey, bukan destination. Ada bulan yang berhasil hemat 50%, ada bulan yang cuma 20%. Yang penting tetap konsisten dan terus belajar.

So, siap mulai jadi ibu cermat yang bisa hemat tanpa mengurangi kualitas hidup keluarga? Share di komentar dong, strategi mana yang paling pengen kamu coba duluan!

Happy smart shopping, Moms! 🛒💰

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun