Mohon tunggu...
vika natalia
vika natalia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga yang suka berbagi tips parenting dan lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara menghemat belanja bulanan sampai 50%

26 Juli 2025   10:57 Diperbarui: 26 Juli 2025   10:57 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mulai catat semua pengeluaran belanja selama 2 minggu. Dijamin bakal surprise!

1. Planning is Everything: Meal Prep dan Shopping List
Ini foundation-nya berhemat belanja, Moms! Tanpa planning yang baik, mustahil bisa hemat signifikan.
Sistem meal planning yang praktis:
•Sabtu malam: rencanakan menu seminggu ke depan
•Cek stok yang masih ada di kulkas/pantry
•Bikin shopping list berdasarkan menu yang udah direncanakan
•Kategorikan list: sayur, protein, bumbu, snack, dll
•Set budget maksimal per kategori

Template menu seminggu hemat tapi bergizi:
Senin: Ayam bakar + sayur asem + nasi
Selasa: Telur dadar + ca kangkung + nasi
Rabu: Ikan goreng + sayur sop + nasi
Kamis: Tahu tempe bacem + sayur bayam + nasi
Jumat: Ayam suwir + gado-gado + nasi
Sabtu: Sate ayam + lalapan + nasi
Minggu: Bebas (biasanya makan sisa atau pesan makanan)

Tips meal planning yang smart:
•Pilih protein yang bisa diolah jadi beberapa menu (ayam utuh bisa jadi sup, goreng, bakar)
•Manfaatin sayuran yang lagi musim (murah dan segar)
•Batch cooking: masak dalam jumlah banyak, simpan di freezer
•Repurpose leftover jadi menu baru
Dengan meal planning, dijamin pengeluaran belanja turun 30-40%!

2. Strategi Belanja: Timing, Tempat, dan Teknik
Waktu terbaik belanja buat dapetin harga termurah:
Traditional market:
•Pagi jam 6-8: sayur paling segar, harga belum naik
•Sore jam 4-6: pedagang mau tutup, bisa nego lebih mudah
•Hindari weekend dan tanggal tua (harga naik)
Supermarket modern:
•Weekday lebih sepi, bisa belanja dengan tenang
•Akhir bulan banyak promo clearance
•Jam buka dan mau tutup sering ada diskon fresh products
Strategi tempat belanja:
•70% kebutuhan pokok di pasar tradisional (sayur, bumbu, beras)
•20% di supermarket (produk kemasan, frozen food)
•10% di minimarket (emergency atau barang yang lupa)
Teknik belanja yang bikin hemat:
•Jangan belanja saat lapar (proven bikin boros 23%!)
•Bawa cash sesuai budget, tinggalin kartu di rumah
•Mulai dari yang paling penting di list
•Bandingkan harga per 100gram/ml, bukan per kemasan
•Jangan tergiur promo kalau emang nggak butuh

3. Master the Art of Substitusi Cerdas
Ini skill yang paling game-changing, Moms! Banyak bahan makanan yang bisa disubstitusi dengan yang lebih murah tanpa mengurangi rasa dan gizi.
Substitusi protein yang bikin hemat:
•Daging sapi mahal → ganti ayam atau ikan
•Ayam fillet → ayam potong biasa, fillet sendiri
•Ikan salmon → ikan bandeng/mujair (omega 3 tetap tinggi)
•Daging import → daging lokal
•Protein hewani → kombinasi dengan protein nabati (tahu, tempe, kacang)
Substitusi bumbu dan bahan:
•Bawang bombay → bawang merah (lebih murah, rasa mirip)
•Keju import → keju lokal atau susu kental manis
•Margarin branded → margarin curah
•Tepung import → tepung lokal
•Garam laut → garam biasa
Substitusi sayuran:
•Sayur impor → sayur lokal musiman
•Frozen vegetables → sayur segar (lebih murah dan sehat)
•Salad mix kemasan → beli sayur terpisah, mix sendiri
Real saving example:
Menu beef steak (daging Rp 150.000/kg) → chicken steak (ayam Rp 35.000/kg)
Hemat: Rp 115.000 per kg! Untuk keluarga 4 orang, cukup 500gram = hemat Rp 57.500 sekali masak.

4. Bulk Buying vs Smart Buying
Banyak yang salah kaprah tentang bulk buying. Beli banyak nggak selalu lebih hemat kalau nggak dimanage dengan baik.
Kapan bulk buying worth it:
•Barang tahan lama (beras, minyak, gula, deterjen)
•Saat ada promo besar (diskon 30%+)
•Barang yang pasti kepake (bumbu dapur, sabun)
•Punya tempat penyimpanan yang proper
Kapan sebaiknya beli seperlunya:
•Sayur dan buah segar (cepat busuk)
•Produk dairy (susu, yogurt) - expire date pendek
•Makanan kemasan yang jarang dikonsumsi
•Produk musiman yang harganya fluktuatif
Smart bulk buying strategy:
•Patungan sama tetangga/saudara buat beli karung beras
•Join grup arisan beras/minyak di komplek
•Manfaatin member card supermarket buat diskon bulk
•Beli daging dalam jumlah banyak, potong-potong, freeze terpisah
Storage tips biar bulk buying nggak sia-sia:
•Invest in good containers buat simpan beras, gula, dll
•Label tanggal pembelian dan expire date
•First in, first out system
•Cek stok berkala, jangan sampai ada yang expired

5. Generic vs Brand: The Smart Choice
Ini mindset yang harus diubah total, Moms! Brand mahal nggak selalu berarti kualitas lebih baik.
Produk yang aman beli generic/private label:
•Beras (kualitas sama, cuma beda kemasan)
•Gula, garam, tepung terigu
•Minyak goreng
•Sabun cuci, deterjen
•Pasta gigi, shampoo
•Obat-obatan (generik vs paten)
Produk yang worth it beli branded:
•Susu formula bayi (jangan main-main dengan nutrisi anak)
•Produk skincare untuk kulit sensitif
•Elektronik (garansi dan after sales penting)
•Sepatu anak (kualitas sol penting buat perkembangan kaki)
Tips coba generic brands:
•Mulai dari produk cleaning supplies dulu
•Bandingkan komposisi dengan brand mahal
•Coba satu-satu, jangan langsung ganti semua
•Kalau nggak cocok, baru balik ke brand lama
Real comparison:
•Deterjen brand A: Rp 35.000/kg vs private label: Rp 22.000/kg
•Beras brand B: Rp 85.000/5kg vs beras pasar: Rp 65.000/5kg
•Minyak goreng brand C: Rp 28.000/2L vs private label: Rp 22.000/2L
Total hemat per bulan bisa Rp 200.000-400.000!

6. Minimize Food Waste = Maximize Savings
Moms, tau nggak kalau rata-rata keluarga Indonesia buang 20-30% makanan yang udah dibeli? That’s literally throwing money away!
Penyebab utama food waste:
•Beli berlebihan tanpa meal planning
•Salah cara penyimpanan (sayur cepat layu)
•Lupa sama makanan yang udah ada
•Porsi masak berlebihan, sisanya dibuang
•Nggak kreatif mengolah leftover
Strategi minimize food waste:
Storage yang benar:
•Sayuran hijau: cuci, keringkan, wrap dengan tissue, simpan di kulkas
•Bawang: simpan di tempat kering, ventilasi baik
•Kentang: tempat gelap, jangan di kulkas
•Buah: pisahkan yang matang dengan yang masih mentah

Leftover management:
•Nasi sisa → nasi goreng atau bubur
•Ayam sisa → sup ayam atau sandwich filling
•Sayur sisa → tumis campur atau pasta sauce
•Buah yang udah terlalu matang → smoothies atau cake
Meal prep yang smart:
•Masak protein dalam jumlah banyak, bagi untuk beberapa menu
•Freeze bumbu halus dalam ice cube tray
•Prep sayuran weekend, tinggal masak weekdays
Creative leftover recipes:
•“Whatever fried rice”: nasi + semua leftover protein dan sayur
•“Clean the fridge soup”: semua sisa sayur jadi sup
•“Leftover pasta”: pasta + sisa ayam/sayur + saus tomat
Dengan minimize food waste, penghematan bisa 15-25%!

7. Loyalty Programs dan Cashback Apps
Di era digital ini, banyak banget cara dapetin cashback dan poin dari belanja rutin. Sayang banget kalau nggak dimanfaatin!
Apps yang wajib punya:
Cashback apps:
•Shopback, Cashbac, Tokopedia PayLater
•Dana, GoPay, OVO (sering ada cashback grocery)
•Flip, QRIS payment (cashback transaksi)
Supermarket loyalty programs:
•Indomaret Card, Alfamart Member
•Transmart Carrefour Member
•Giant Card, Hypermart Card
Credit card dengan grocery cashback:
•BCA Everyday Card (cashback grocery 10%)
•Mandiri Cash Back (5% untuk supermarket)
•CIMB Niaga Cash Rebate
Maksimalin poin dan cashback:
•Stack promo: pakai kartu kredit cashback + apps cashback + member card
•Belanja saat double poin atau cashback spesial
•Redeem poin buat voucher belanja, bukan barang
•Set reminder buat cek promo bulanan
Real example stacking:
Belanja Rp 500.000 di Indomaret:
•Pakai BCA Everyday: cashback 10% = Rp 50.000
•Pakai Shopback: cashback 2% = Rp 10.000
•Member card point: bisa ditukar voucher Rp 25.000
•Total saving: Rp 85.000 (17% dari total belanja!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun