"Batagor atau siomay?" Pertanyaan dari teman  yang membuat dilema karena kedua menu kuliner khas Bandung tersebut menjadi fav saya. Jadi bagaimana bisa saya memilih satu saja apalagi aroma ikan Tenggiri dari open kitchen Batogor Kang Bob sudah menyelip ke rongga hidung sejak saya mendekat. Beginilah, sepertinya perut  sudah kenyang duluan walau beberapa menit saya dan beberapa teman duduk di bangku warung.
Dan benar, saat saya mulai menikmati Siomay dengan bantuan garpu ternyata satu gigitan saja sudah menjawab pertanyaan di awal tadi. Â
Bagi penggemar Pare isi siomay cocok sudah pesan di warung Batagor Kang Bob. Disajikan hangat dan boleh menambahkan siraman bumbu kacang sendiri.
Yang unik di Batagor Kang Bob ini adalah porsi tiap menunya berukuran lebih dari biasanya dan tidak dipotong sama sekali. Utuh di tiap nya sehingga lapar mata sudah terpuaskan dalam sekejap. Apalagi limpahan bumbu kacangnya juga tidak main-main. Kalau generasi tik tok bilang, "Ga kaleng-kaleng."
Sure, pelanggan boleh mengambil sendiri isi per menunya atau diambilkan oleh sang koki. Yes konsepnya open kitchen jadi bila perut masih memanggil untuk lanjut dine in atau take away bisa langsung jalan kaki lima langkah. Mana koki dan ownernya ramah membuat pelanggan tidak sungkan memesan.Â
Saat saya lupa mengambil irisan Jeruk Limau untuk penambah citarasa Siomay, dengan sigap mas Franky menyodorkannya. Benar sudah, kucuran Jeruk Limau tadi menambah kekayaan rasa saat menikmati bongkahan seporsi siomay.
Terkadang saya sering salah disebut sebagai Jeruk Nipis karena beberapa persamaan fisik dari keduanya bila belum dibelah. Saat dikucurkan ternyata masing-masing punya khas masing-masing. Jeruk Limau sendiri lebih khusus sebagai teman Sambal maupun Siomay. Jeruk Nipis sering kali digunakan sebagai penambah citarasa pada Soto maupun diolah sebagai minuman pelega tenggorakan. Kalian tim Jeruk Limau atau tim Jeruk Nipis?
Di warung Batagor Kang Bob, ternyata kucuran Jeruk Limau bukan hanya dipasangkan dengan Siomay saja namun juga disandingkan di atas Batagor. Alhasil saat saya melirik ke arah piring teman yang memesan Batagor, memang tandas tak kurang dari 15 menit kira-kira. Belum juga menghabiskan pesanannya, dia sudah berkomentar, "Itu loh tahu nya benar lembut serta mudah dinikmati. Bumbunya pas juga."
Begitu selesai menikmati, dia bergegas menuju sang koko yang masih asyik mengaduk adonan Batagor. Yup, tiap item Batagor dengan patokan harga Rp15.000 Â disajikan panas begitu ada pesanan, jadi semua fresh dan pelanggan bisa menyaksikan sendiri bahan-bahan. Serasa di rumah sendiri ya bisa ikut melihat keadaan proses mengolah menu. Mau bertanya tentang menu juga boleh loh, seperti teman saya tadi.
"Mba, tahu nya lembut sekali.Rahasianya apa mba?" Â Pertanyaan serupa ternyata juga diungkapkan teman lain yang juga memilih menikmati Batagor. Saya jadi penasaran dengan jawaban dari sang koki dan menunggu dengan setia di dekat open kitchen. Â Berhubung pesanan bertambah banyak, maka saya bergeser ke tempat lain dan urung mendengar jawaban. Menurut kalian apa rahasia dari tahu di Batagor Kang Bob?
Oh belum mencicipi jadi ga tahu jawabanya? Yuk ah mari ke warung Batagor Kang Bob di Jl Embung Manten Sawahan Lor, Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Bisa COD via 0812-2973-4522
Tuh IG @batagorkangbob sudah jelas jam bukanya. Tenang bagi yang terlanjur mager di kos atau di rumah, cuss bisa pesan via Gojek serta Grab.Â
Pesan secara masif dine in maupun take away tentu bisa dengan menghubungi nomer telephonenya dahulu. Yup, karena pure homemade dengan resep khusus, jadi perlu waktu lebih untuk mengolahnya.
Jadi mana suaranya tim Batagor Kang Bob nih?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI