Mohon tunggu...
Safika Ulva Novia
Safika Ulva Novia Mohon Tunggu... -

Love Writing like loving me

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru BK Ketika Seorang Siswa Hamil

19 Desember 2014   02:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:00 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seiring berkembangnya masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi, masalah yang dihadapi masyarakat pun beragam. Terutama masalah yang dihadapi oleh siswa sekolah yang notabene pada usia remaja yang rata-rata labil.

Guru Bimbingan Konseling pada sekolah menengah, mengalami tantangan yang lebih beragam, satu hal yang sampai sekarang seakin menjamur di lingkungan sekolah saat ini, yaitu hamil diluar nikah.

Meskipun dalam kasus tersebut, bukan hanya menjadi tanggung jawab seorang guru BK. Selama ini BK dianggap sebagai pemberi nasehat yang bersifat insidental. Sehingga ketika kasus tersebut terjadi, siswa langsung di giring ke kantor BK, kemudian dikeluarkan dari sekolah.

Padahal dengan tindakan tersebut, mungkin secara sosial mencoreng nama baik sekolah, apalagi keluarga, namun terkadang kita kurang menyadari dampak yang terjadi pada pelaku hamil diluar nikah tersebut.

Salah satu dampak negatif dari dikeluarkannya siswa-siswi tersebut adalah, tentu saja tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka. Mungkin ini solusi ekstrim, tapi jika mereka harus menghentikan pendidikan mereka, bagaimana dengan masa depannya kelak. Ini bukan berarti membenarkan apa yang telah mereka perbuat. Hanya saja, hukuman sosial sepertinya cukup ampuh tanpa harus mengorbankan masa depan mereka.

Memang sih, ini semua salah mereka sendiri. Tapi sebagai guru BK, sudah seharusnya mengfasilitasi siswa dengan kasus khusus ini. Bisa jadi dengan memberikan cuti melahirkan, setidaknya sampai dia menyelesaikan masa pendidikannya. Atau bisa dengan memberikan fasilitas pendidikan setara melalui kejar paket untuk melanjutkan pendidikan.

Berdasarkan prinsip BK, pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial, sehingga diperlukan kebijakan dalam memberikan solusi bagi kasus-kasus tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun