Mohon tunggu...
Vidya Syifa
Vidya Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a College Student, Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat UINSU

Be Brave Be Humble Nama: Vidya Syifarani Nst (0801202228) Kelas: IKM 5 Semester 3 Mata Kuliah: Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat Dosen Pengampu: Susilawati, SKM, M. Kes. Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Pada Anak Dibawah Umur

23 Februari 2021   11:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   12:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era milenial saat ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Saat ini siapa yang tidak mengenal dan memiliki gadget? Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Semua kalangan tak terkecuali anak-anak bahkan sudah memiliki gadget mereka sendiri. Di era saat ini, anak-anak tidak bisa lepas dari pengaruh kemajuan teknologi apalagi gadget. Main gadget yang terlalu sering dapat membuat anak kecanduan pada gadget. Salah satu ciri khas dari anak yang kecanduan gadget yakni hampir tidak pernah bisa melepaskan diri dari gadget. Sebagai contoh, anak selalu mengambil gadgetnya ketika bangun tidur dan makan di meja dengan mata yang terpaku ke layar. Kegiatan yang dilakukan anak dengan gadget pun bisa beraneka ragam, seperti bermain game, menonton youtube, atau sekedar membuka-buka aplikasi atau sosial media.

Perkembangan era digital saat ini menghadirkan dampak baru bagi generasi muda khususnya bagi anak-anak dibawah umur. Gadget sangat mudah sekali menarik perhatian dan minat anak. Sudah menjadi hal yang biasa jika anak-anak saja sudah memakai gadget dalam kehidupan sehari-hari. Gadget memiliki dampak positif dan negatif, dampak negative yang dirasakan, bukan hanya terkait perkembangan interaksi sosialnya saja. Melainkan perkembangan mental dan motorik anak juga ikut terhambat. Anak lebih sering menghindar dari tanggung jawab dan tugas mereka. Anak-anak kurang mengenal permainan tradisional,mereka lebih tertarik dengan game online. Akibatnya anak cenderung lebih suka bermain gadget sendirian ketimbang bermain bersama teman-temannya. Adapun dampak positifnya yaitu banyak media-media online yang memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama anak-anak muda, mulai dari belanja online, pendidikan online, materi belajar online, bahkan game online.

Pada dasarnya orang tua hanya ingin menunjukkan kasih sayang kepada anak dengan memberikan fasilitas seperti gadget canggih. Namun lama kelamaan seorang anak akan merasakan kesenangan dan ketenangan ketika bercengkerama dengan gadgetnya. Di sini lah peran orang tua menjadi hal yang paling utama. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Dikutip dari suara.com, ada baiknya orang tua tidak memberikan ataupun memperkenalkan gadget pada anak usia di bawah dua tahun. Adapun untuk anak usia empat tahun sampai sembilan tahun, lebih baik diarahkan untuk melakukan permainan yang banyak melatih motorik, dan sensori. Misalnya dengan memperkenalkan permainan tradisional, sehingga tetap terjaga kelestariannya. Jika anak sudah terlihat kecanduan gadget ada baiknya orang tua membatasi penggunaan gadget pada anak dengan tidak memberikan gadget jika tidak perlu.

Pada masa pandemi seperti ini semua kegiatan dilakukan secara daring akibatnya anak-anak lebih sering dan selalu menggunakan gadget. Disaat seperti ini yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan harus terus mengawasi kegiatan apa saja yang dilakukan anak dengan menggunakaan gadget dan bersikap tegas menerapkan peraturan untuk membatasi waktu main gadget pada anak. Contohnya jika anak menggunakan gadget hanya untuk belajar atau sekolah daring saja maka orang tua harus membatasi waktu bermain gadget hanya sampai waktu belajar atau sekolah daring tersebut, setelah itu orang tua bisa mengambil kembali gadget setelah digunakan. Untuk mengurangi kebosanan pada anak, orang tua bisa mengganti gadget dengan mainan anak yang bisa melatih motorik dan sensorik. Memberikan mainan pada anak juga bisa membuat anak lebih peka terhadap keadaan sekitar. Apabila anak sudah terlalu kecanduan gadget ada baiknya orang tua segera minta pertolongan pada dokter sehingga dokter dapat memberikan cara terbaik untuk membantu menenangkan dan mengurangi kecanduan pada anak.

Dimasa sekarang ini kegiatan banyak dilakukan secara daring, sementara kegiatan yang bisa dilakukan diluar rumah dibatasi sehingga hal itu membuat anak lebih mudah bosan. Dan kegiatan yang paling sering dilakukan anak untuk menghilangkan bosan adalah dengan bermain gadget seperti bermain game, menonton film, atau bermain sosial media. Agar anak tidak kecanduan gadget harus ada kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Cara yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan melibatkan anak dalam kegiatan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan dan merawat rumah serta kegiatan memasak juga dapat menumbuhkan bakat anak atau kegiatan-kegiatan lain seperti menanam tanaman dan memelihara hewan. Kegiatan seperti itu dapat menambah wawasan anak dan juga membuat anak tidak selalu terikat dengan gadget. Sesekali orang tua juga bisa mengajak anak melakukan kegitan diluar rumah seperti berolahraga dengan bersepeda atau jogging di sekitar rumah atau mengajak anak membeli keperluan rumah. Dengan begitu anak bisa menghirup udara segar diluar rumah, lebih bersosialisai, dan lebih memamahami keadaan sekitar serta tidak ketinggalan informasi atau lebih peka mengenai hal-hal yang terjadi dilingkungan sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun