Ikan todak atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan swordfish merupakan ikan pelagik yang memiliki rahang atas runcing seperti pedang. Genus ikan todak Xiphias berasal dari bahasa Yunani yaitu xiphos yang berarti pedang. Sementara nama spesiesnya gladius berasal dari bahasa Latin yang berarti pedang atau tombak.Â
Pedang tersebut sering disalah artikan oleh masyarakat umum karena ikan todak tidak menggunakan pedangnya untuk menusuk mangsanya, melainkan untuk melukainya sehingga lebih mudah ditangkap.
Ikan todak juga dikenal sebagai broadbills atau ikan paruh. Namun tidak seperti ikan paruh lainnya, ikan todak tidak memiliki gigi di rahangnya dan tidak memiliki sisik. Ikan todak juga termasuk ikan migrasi dan merupakan predator yang cepat dan kuat loh.
Kita kenalan lebih lanjut yuk dengan si ikan todak dengan mengetahui klasifikasi, habitat, makanan, reproduksi, dan berbagai informasi menarik lainnya!
Klasifikasi
Kerajaan     : Animalia
Filum        : Chordata
Subfilum     : Vertebrata
Kelas        : Actinopterygii
Superkelas  : Gnathostoma
Superkelas  : Pisces
Ordo         : Perciformes
Famili        : Xiphiidae
Genus       : Xiphias
Spesies      : X. gladius
Tubuh
Ikan todak memiliki tubuh silindris dengan sirip punggung pertama yang tinggi dan ekor yang bercabang. Ikan todak memiliki punggung berwarna hitam kecoklatan dan bagian bawah yang terang. Ikan todak mencapai panjang maksimum sekitar 4,5 m dan berat maksimum 650 kg. Ikan todak betina biasanya lebih besar daripada jantan.
 Ikan todak muda memiliki duri dan gigi kecil, sementara ikan todak dewasa tidak memiliki sisik atau gigi. Ikan todak adalah salah satu ikan tercepat di lautan dan mampu mencapai kecepatan 60 mil per jam atau sekitar 96 km per jam saat melompat.
Habitat dan Distribusi
Ikan todak ditemukan di lautan tropis dan beriklim sedang di Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Ikan todak umumnya hidup pada suhu air 17-22 ºC dan kedalaman 200-600 m.Â
Namun ikan todak mampu hidup di perairan yang lebih dalam dan dingin pada suhu hingga 5 ºC dan kedalaman hingga 2872 m. Hal ini disebabkan kemampuan adaptasi ikan todak yang unik yaitu dengan adanya jaringan khusus di dekat mata yang akan memanaskan otak melalui sistem peredaran darahnya atau disebut countercurrent exchanger.Â
Ikan todak juga bermigrasi secara musiman ke perairan yang lebih hangat di musim dingin dan perairan yang lebih dingin di musim panas. Adaptasi ini memberikan keuntungan besar bagi ikan todak saat berburu di air yang dingin dan dalam, karena memungkinnya berpikir lebih cepat dan melihat lebih jernih.
Ekologi
Ikan todak memakan berbagai jenis organisme laut sepanjang siklus hidupnya. Pada saat muda atau di fase larva, ikan todak memakan zooplankton kecil. Pada saat dewasa ikan todak umumnya memakan ikan lain seperti makarel, barakuda, haring, kod, tuna, lanternfish, rockfish, bluefish, butterfish, black smelt, ribbonfish, burung laut serta cumi-cumi.Â
Ikan todak akan memakai pedang dan kecepatannya untuk melukai mangsa berukuran besar baru kemudian memakannya. Sementara untuk mangsa berukuran kecil, ikan todak akan langsung memakannya secara utuh.
Ikan todak muda umumnya dimakan oleh hiu, marlin, ikan layar, tuna sirip kuning, dan ikan lumba-lumba (mahi mahi). sementara ikan todak dewasa akan dimakan oleh orca atau paus pembunuh dan beberapa spesies hiu laut terbuka.
Reproduksi
Reproduksi ikan todak terjadi dengan spawning atau pemijahan dimana jantan akan mengeluarkan sperma dan betina akan mengeluarkan telur berjumlah 1-29 juta ke air  yang kemudian terjadi pembuahan eksternal. Telur berdiameter 1,6-1,8 mm dan mulai berkembang menjadi embrio sekitar 2,5 hari setelah mereka dibuahi.Â
Pemijahan terjadi tergantung pada tempat tinggal ikan todak, yaitu di perairan yang lebih hangat untuk sepanjang tahun atau saat musim semi, dan di perairan yang lebih dingin saat musim panas.
Larva todak memiliki panjang sekitar 4mm saat menetas. Larva todak memiliki moncong pendek dan sisik berduri. Moncong pedang mulai terbentuk saat larva tondak mencapai panjang 12 mm. Sirip punggung pada ikan todak muda membentang sepanjang tubuh ikan dan akhirnya berkembang menjadi sirip punggung pertama (1st dorsal fin) yang besar dan sirip punggung kedua (2nd dorsal fin) yang lebih kecil. Ikan todak mencapai kematangan seksual pada usia 5-6 tahun dan memiliki umur 9 hingga 15 tahun.
Status konservasi
Ikan todak telah dikonsumsi selama ratusan tahun. Secara tradisional ikan todak diambil dengan cara ditombak, sementara sekarang metode long-line telah banyak digunakan untuk menangkap ikan todak.Â
Mayoritas tangkapan ikan todak dunia diambil dari Pasifik, diikuti oleh Atlantik, lalu Samudra Hindia. Perikanan ikan todak Pasifik aktif di Pasifik barat laut, di lepas tenggara Australia, Selandia Baru bagian utara, Pasifik tropis tenggara, Baja California, Meksiko.Â
Permintaan ikan todak yang tinggi terjadi di Amerika Utara dan Eropa tetap tinggi, yang telah memberikan tekanan besar pada populasi ikan todak liar.Â
Meskipun para ilmuan menganggap bahwa tidak terjadi penangkapan ikan todak secara berlebihan dan IUCN Red List menetapkan status ikan todak sebagai "least concern", penting untuk terus memantau aktivitas penangkapan ikan untuk memastikan bahwa manusia tidak mengancam spesies ikan todak.Â
Seperti di Atlantik utara, langkah-langkah perlindungan telah diperkenalkan untuk melindungi ikan todak remaja, yang telah membantu mengisi kembali populasi ikan todak.Â
Selain itu, karena ikan todak berada di puncak jaring makanan laut terbuka, jaringan otot pada ikan ini dapat mengakumulasi merkuri dan racun lainnya dalam jumlah yang sangat tinggi, sehingga konsumsi ikan ini harus dibatasai terutama untuk ibu, wanita hamil, dan anak kecil.
Referensi
Abid, N., Laglaoui, A., Arakrak, A., & Bakkali, M. (2019). The reproductive biology of swordfish (Xiphias gladius) in the Strait of Gibraltar. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom, 99(3), 649–659. https://doi.org/10.1017/S0025315418000346
Animals Network Team. (n.d.). Swordfish - Description, Habitat, Image, Diet, and Interesting Facts. Retrieved December 26, 2021, from https://animals.net/swordfish/
Elepathage, T. S. M., Tang, D., & Oey, L. (2019). The Pelagic Habitat of Swordfish (Xiphias gladius) in the Changing Environment of the North Indian Ocean. Sustainability 2019, Vol. 11, Page 7070, 11(24), 7070. https://doi.org/10.3390/SU11247070
Kennedy, J. (n.d.). Swordfish: Habitat, Behavior, and Diet. Retrieved December 26, 2021, from www.thoughtco.com
MarineBio. (n.d.). Swordfish ~ MarineBio Conservation Society. Retrieved December 26, 2021, from www.marinebio.org
Oceana. (n.d.). Swordfish - Oceana. Retrieved December 26, 2021, from oceana.org
Sagong, W., Jeon, W. P., & Choi, H. (2013). Hydrodynamic characteristics of the sailfish (Istiophorus platypterus) and swordfish (Xiphias gladius) in gliding postures at their cruise speeds. PLoS ONE, 8(12). https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PONE.0081323
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI