Angka kasus baru penderita virus Corona mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga per tanggal 11 Juli kemarin. Bahkan, per hari ini saja terus bertambah jumlah korban yang terjangkit Covid-19.
Bila dilihat dari covid counter Gugus Tugas percepatan penanggulangan covid-19, setiap hari jumlah kasus baru terus meningkat. Setidaknya, per hari jumlah yang terjangkit bertambah sebanyak 359 orang.
Sebelumnya pemerintah telah sesumbar mengatakan bila virus ini sudah 'jinak'. Hingga mengajak masyarakat untuk berteman dengan virus asal Cina tersebut. Ya, pemerintah menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional. Beralih kepada kebiasaan baru atau New Normal. Namun faktanya, jumlah tidak berkurang. Malah terus meningkat setelah PSBB dihentikan pada akhir Juni itu.
Sekarang bagaimana?
Hasilnya bisa kita lihat bersama. Dari informasi yang tersebar lewat berita daring maupun televisi, pilihan untuk menerapkan kebijakan jalani kehidupan baru atau new normal tidak mampu menahan laju keganasan virus corona sampai hari ini.
Kini, kebijakan new normal akan dicabut karena dianggap tidak efesien.
Seharusnya sejak awal, Presiden bersama pembantuya memikirkan lebih jauh agar korban tidak semakin bertambah. Minimal korban yang sudah terjangkit bisa sembuh total.
Dengan begitu, apa yang dikatakan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Irwan Fecho sangatlah benar. Sesuai fakta. Dia menganggap kasus positif virus corona di Indonesia sudah mencapai 70 ribu akibat dari tatanan hidup baru atau new normal.
Hal ini disebabkan kebijakan new normal terlalu cepat untuk diterapkan. Padahal sebagai negara yang luas dan majemuk, pemerintah terlambat untuk melakukan penguncian wilayah atau melakukan lockdown di saat virus ini pertama kali datang ke Indonesia.
Kini bagaimana?
Presiden kelabakan dengan jumlah yang disampaikan oleh anak buahnya.