Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pencegahan Stunting dengan Perbaiki Perilaku Ayah dan Nenek

27 Juli 2022   17:52 Diperbarui: 1 Agustus 2022   09:33 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan adegan keluarga mencegah stunting, dalam iklan Cegah Stunting Itu Penting oleh Danone dan BKKBN.

Kalau anak nggak tumbuh tinggi, yang biasanya disalahkan adalah ibunya. Dikiranya, ibunya kurang kasih makan. Padahal, ibu bisa lebih cepat bergerak kalau bapaknya ikut turun tangan. Makanya bapak-bapak mesti tahu gimana langkah pencegahan stunting itu.

Prevalensi Stunting di Indonesia

Di Indonesia, sekitar 24,4% anak itu stunting. Artinya, tinggi badannya lebih rendah dibandingkan anak-anak sebayanya.

Sebetulnya, Kementerian Kesehatan sudah sadar itu. Dan Kemenkes sudah banyak ngajarin masyarakat tentang persoalan stunting ini. Supaya angka stunting-nya itu nggak sampai setinggi itu.

Kemenkes sebetulnya kepinginnya, anak-anak yang stunting nggak sebanyak ini lagi. Katanya rencana pembangunan itu per tahun 2020, kalau bisa pada tahun 2024 tuh, anak-anak stunting tinggal maksimal 14% aja deh, jangan 24,4%. 

Jadi, dalam setahun tuh kira-kira nuruninnya sekitar 2,6% kejadian per tahun.

Tapi apa daya, ternyata nurunin kejadian anak-anak stunting nggak segampang ganti kalkulator. Sampai tahun 2021, ternyata laju penurunan angka stunting masih 0,5%. Lelet banget turunnya.

Tentu saja sebabnya karena memang susah ngajari masyarakat.

Penyuluhan Stunting Itu Banyak Kesulitannya

Saya bisa menduga sih penyebabnya. Stunting itu kan sebetulnya gejala dari anak yang kurang gizi, terutama zat besi.

Dan sebabnya anak kurang gizi ini dimulainya udah dari semenjak anak masih dikandung ibunya. Artinya, kalau nggak mau anaknya jadi pendek, ibunya ketika hamil ya harus cukup gizi.

Tapi ternyata, sepanjang tahun 2020-2022 tuh, memang agak susah kasih gizi yang cukup ke ibu. Coba dipikir aja, hamil bikin ibu sering lupa. Lupa makan makanan bergizi, lupa minum pil zat besi.

Belum lagi problem banyak ibu hamil yang nggak periksain kehamilannya ke tenaga kesehatan. Siapa coba yang ngingetin ibu buat minum pil zat besi kalau bukan nakes?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun