Mobilitas penduduk merupakan pergerakan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.Sedangkan orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut sebagai Migran.
Macam-macam mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk terbagi menjadi dua macam,yakni:
1.Mobilitas Permanen
Disebut mobilitas permanen karena perpindahan penduduk dilakukan secara menetap.Mobilitas permanen ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:
a.Migrasi internal,merupakan perpindahan penduduk yang masih berada dalam satu negara atau wilayah.Dibagi lagi menjadi tiga,diantaranya;
*Transmigrasi:Memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam suatu wilayah.
Transmigrasi terbagi menjadi 4 yaitu transmigrasi umum, transmigrasi bedol desa, transmigrasi spontan,dan transmigrasi sektoral.
*Urbanisasi:Perpindahan penduduk dari desa ke kota
*Ruralisasi:Perpindahan penduduk dari kota ke desa
b.Migrasi internasional,merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.Migrasi internasional ini terbagi menjadi dua,yaitu:
*Imigrasi:Perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain dan dia bukan warga negara.
*Emigrasi:Tindakan meninggalkan negara asal a untuk menetap di negara lain
2.Mobilitas non-permanen
Dinamakan mobilitas non-permanen berarti perpindahan penduduk hanya dalam jangkan waktu sementara atau tidak menetap.Mobilitas permanen ini terbagi menjadi dua,yakni:
a.Sirkulasi,yaitu mobilitas penduduk sempat menginap di tempat tujuan.Sedangkan orang yang melakukan sirkulasi disebut Sirkuler.
b.Komutasi,yaitu mobilitas penduduk tanpa menginap di tempat tujuan (pergi-pulang)
Adapun faktor mobilitas penduduk.Terbagi menajdi dua,yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
1.Faktor pendorong
*Lapangan pekerjaan berkurang
*Ketidakcocokan adat dan budaya
*Perkawinan
*Terjadinya bencana alam
*Peperangan
2.Faktor penarik
*Pekerjaan yang lebih baik
*Tersedianya fasilitas
*Pendidikan yang lebih baik
*Rasa bangga di tempat baru
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI