Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Bangkit dari Futur

18 Februari 2016   22:25 Diperbarui: 18 Februari 2016   22:35 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Futur artinya rasa malas dan lemah setelah sebelumnya ada masa rajin dan semangat. Dalam Kamus Lisanul ‘Arab
( سكن بعد حدّة ولانَ بعد شدة )
futur didefinisikan “diam setelah intesitas tinggi, yaitu setelah melakukan dengan usaha keras”


Futur dikatakan penyakit karena membuat kondisi manusia menjadi kendor keimanannya. Futur dan malas biasanya banyak menjangkiti orang yang menuntut ilmu, ahli ibadah, aktivis dakwah dan juga orang – orang yang berusaha menapaki jalan kebenaran.


Untuk mengatasi ini, ada beberapa cara bangkit dari futur yaitu :

1. Segera memenuhi panggilan Allah Swt. yaitu sholat lima waktu dan menjaga sholat - sholat itu sesuai waktunya.


2. Sholat di awal waktu & berikan sujud terbaik. Karena ketika seseorang sujud maka itulah jarak terdekat antara Allah dengan hambanya. Seperti disebutkan dalam hadits,
( أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ )
“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)


3. Bacalah al Qur’an setiap hari.
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
( اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه )
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]


4. Memaknai semua ibadah dan rasakan bahwa Allah Swt. selalu ada bersama kita.


5. Perbanyaklah ibadah sunnah seperti menjalankan sholat sunnah(Tahajud, Dhuha, rawatib,dsb), puasa sunnah dan masih banyak lagi. Berkaitan dengan hal ini Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits di dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
( وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ. )
“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang lebih aku cintai dari pada amalan yang Aku wajibkan atasnya, dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga aku mencintainya.” (HR. Bukhari)


6. Mengingat & Menghadirkan Allah Swt. di setiap keadaan. Utamakan Allah sebelum makhluk.


7. Allah Swt. turun pada sepertiga malam terakhir maka bangunlah di sepertiga malam dan bermunajatlah kepada Allah dengan shalat, membaca al Qur’an dan istighfar.
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadri, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)


8. Beribadah lah dengan kesungguhan, seolah – olah ini hidup terakhir kita.
( قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ )
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya” (QS al-Mu’minuun: 1-2)”.


9. Percyalah setelah kehidupan ini ada kehidupan selanjutnya.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS 3:185)


10. Berdoa dengan khusyu dan kerendahan hati. Allah Ta’ala berfirman:
( إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ )
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (dalam beribadah).” (QS al-Anbiyaa’: 90).


11. Carilah lingkungan yang kondusif untuk menjaga iman kita. Bersahabat dengan orang – orang shalih dan mengambil faidah dari mereka. Selalu bersama dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu.


Yukk mulai sekarang kita perbaiki dan luruskan lagi orientasi hidup kita ini untuk apa, jangan sampai hidup kita selama ini sia-sia. Buang kegiatan yang tidak bermanfaat untuk kita, isi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.


Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam : “ Dan bersabarlah kamu bersama – sama dengan orang – orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-NYA; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS. Al Kahfi: 28).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun