Mohon tunggu...
Viana pramuga sari
Viana pramuga sari Mohon Tunggu... Aktivis Lingkungan

MANAGER PROGRAM LINGKUNGAN (NGO) YAYASAN PEDULI NEGERI LEMBAGA PENDAMPINGAN PROGRAM LINGKUNGAN (BANK SAMPAH) DAN SANITASI HIEGENE KOTA MAKASSAR,KABID PENGEMBANGAN SDM#LYCEUM PAPPASENG, SEKRETARIS RELAWAN DUNIA ECO ENZIM KOTA MAKASSAR, WAKIL KEPALA DIVISI INVESTIGASI SOSIAL LEMBAGA INVESTIGASI NEGARA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTs Al - Khairaat Makarti Jaya jadi Pelopor Sekolah Bebas Sampah di Morowali

8 Oktober 2025   20:01 Diperbarui: 8 Oktober 2025   20:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali kelas Mts Al Khairaat mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah sekolah : Sumber YPN

Morowali, Sulawesi Tengah, 08 Oktober 2025. Langkah kecil yang dimulai dari ruang kelas kini berkembang menjadi gerakan besar untuk lingkungan. MTs Al-Khairaat Desa Makarti Jaya, Kecamatan Bahodopi, tampil sebagai salah satu pelopor sekolah peduli lingkungan di Kabupaten Morowali melalui kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Sekolah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Maleo (Makarti Jaya Olah Sampah Lestari), sebuah program CSR (Corporate Social Responsibility) hasil kolaborasi antara PT Hengjaya dan Yayasan Peduli Negeri.
Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, terutama di lingkungan sekolah.

Wali kelas Mts Al Khairaat mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah sekolah : Sumber YPN
Wali kelas Mts Al Khairaat mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah sekolah : Sumber YPN
Sosialisasi ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap Surat Edaran Nomor: 100.3.4.2/67/DLHD/IX/2025 tentang Pembatasan Timbulan Sampah, yang dikeluarkan sebagai langkah strategis mendukung kebijakan nasional dan daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya.

Guru dan Wali Kelas Jadi Agen Perubahan

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang kelas sekolah ini diikuti oleh seluruh wali kelas dan guru.
Peserta mendapatkan pemahaman tentang cara memilah sampah organik dan anorganik serta pengelolaannya melalui sistem bank sampah sekolah.

Setiap kelas kini memiliki karung pilah yang disediakan untuk menampung sampah bekas jajanan siswa.
Guru dan wali kelas berperan penting sebagai agen perubahan dalam mendidik siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan.

Sampah yang sudah dipilah kemudian akan disetorkan ke Bank Sampah Kamboja Unit Dusun 2 Desa Makarti Jaya, di mana MTs Al-Khairaat akan resmi menjadi salah satu nasabahnya.
Langkah ini menjadi upaya konkret sekolah untuk mengelola sampah secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan sistem bank sampah desa.

Menumbuhkan Semangat Kompetitif dan Kepedulian Lingkungan

Program ini juga dirancang untuk menumbuhkan semangat kompetisi positif antar kelas. Setiap kelas didorong untuk berlomba menerapkan sistem pemilahan dan pengumpulan sampah terbaik. Muhammad Muhlisin akrab disapa Pak Olis, salah satu guru MTs Al-Khairaat, menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak berhenti di tahap sosialisasi saja.

"Kami ingin kebiasaan memilah sampah ini menjadi budaya di sekolah. Semoga MTs Al-Khairaat bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Morowali," ungkapnya.

Kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor industri ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dari ruang kelas yang peduli pada lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun