Mohon tunggu...
Novtaviana Anggraeni
Novtaviana Anggraeni Mohon Tunggu... -

Lahir di kota Ponorogo pada tanggal 29 November 1995. Sekarang tinggal di surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Program Kampung KB Jokowi, Bagaimana Pengelolaannya ?

19 Desember 2016   02:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu upaya yang merupakan gagasan presiden Jokowi yang memiliki makna sebagai pembangunan nasional yang difokuskan untuk pengembangan yang berawal dari tingkat paling rendah yaitu desa atau kampung. Kampung KB juga dirancang sebagai upaya pendekatan akses pelayanan Keluarga Berencana kepada keluarga kecil di desa atau kampung dalam aktualisasi 8 fungsi keluarga. Kampung KB dibangun berada pada tingkat RW atau dusun dengan menggunakan pendekatan budaya masing-masing daerah.

Adanya kampung KB memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas. Selain itu, kampung KB juga meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam program KKBPK, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL), meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat, meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung serta meningkatkan taraf kehidupan dan kualitas masyarakat pada wilayah kampung KB melalui berbagai kegiatan lintas sektor lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah.

Kampung KB memiliki sasaran tersendiri diantaranya adalah keluarga yang beranggotakan balita, remaja dan lansia, wanita usia subur, pasangan usia subur, remaja, posyandu, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta organisasi sosial kemasyarakatan. Kriteria keluarga yang menjadi sasaran utama adalah kampung yang memiliki jumlah keluarga miskin Pra Keluarga Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I diatas rata-rata tingkat desa. Serta jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa.

Adapun kriteria wilayah yang dijadikan tujuan utama pembangunan kampung KB antara lain adalah kumuh, kampung nelayan atau pesisir, Daerah Aliran Sungai (DAS), bantaran kereta api, kawasan miskin, terpencil, perbatasan dan daerah padat penduduk.

 Salah satu perwujudan kampung KB adalah di Kecamatan Sooko tepatnya. Berdasarkan penetapan dari BKKBN, Kecamatan Sooko terpilih dalam kategori yang tepat sebagai daerah yang menjadi contoh dalam pelaksanaan Kampung KB dikarenakan Kecamatan Sooko merupakan wilayah di memiliki jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan yang didominasi oleh penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD dan penduduk tamat SD. Selain itu, kecamatan Sooko yang terdiri dari 6 desa didominasi oleh penduduk yang belum tergabung dalam pelaksanaan program KB sehingga perlu adanya penerapan kampung KB untuk pengendalian kelahiran jumlah penduduk. 

Karena desa-desa yang ada di Kecamatan Sooko merupakan desa dengan penduduk yang masih kolot dengan ciri mempertahankan adat. Bahkan telah lekat dalam kepercayaan mayarakat bahwa pepatah “banyak anak, banyak rejeki” membawa dampak terhadap pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tidak sebanding dengan kondisi perekonomian keluarga desa di Kecamatan Sooko. Penduduk di desa Kecamatan Sooko masih terdapat banyak rumah tangga miskin sehingga perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah, salah satunya adalah pengembangan kampung KB.

Dalam pengelolaan dan pelaksanaan kampung KB, harus dilaksanakan pencerdasan kepada masyarakat terkait program yang ditawarkan oleh pemerintah. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya sosialisasi terkait program dan manfaat program yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam pelaksanaannya, harus dijalankan secara berkala sehingga program tersebut berkelanjutan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena jika program KB tersebut berjalan dengan baik, maka mampu menekan pertumbuhan penduduk.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun