Dunia perfilman semakin berkembang dari waktu ke waktu, termasuk di Indonesia dunia industri perfilman juga berkembang dengan pesat. Setiap tahunnya terdapat film -- film baru yang muncul dengan improvisasi yang semakin membaik tiap tahunnya. Industri perfilman di Indonesia terus mendapatkan respon positif dan dukungan dari masyarakat, dibandingkan dengan film luar saat ini semakin banyak peminat film lokal.
Hal lain yang menjadi tantangan bagi sutradara adalah tinggi rendahnya jumlah penonton juga berpengaruh terhadap keyakinan para investor untuk menginvestasikan dana mereka di film tersebut. Maka dari itu image dan peran seorang sutradara sangatlah penting, selain menarik minat penonton juga merupakan kunci kesuksesan dari sebuah film.
Sutradara Menurut Teori Auteur
Teori Auteur merupakan sebuah teori yang dimana sutradara dipandang sebagai kekuatan dan kreatif utama dalam sebuah film. Awalnya mulanya teori ini muncul di Perancis tepatnya pada akhir 1940-an, menurut Andr Bazin dan Roger Leenhardt dalam (Thompson & Bordwell, 2010: 381-383) mengatakan bahwa teori ini dimana sang sutradara yang menghidupkan film dan menggunakan film tersebut sebagia bentuk untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan mereka, hal ini juga berhubungan denga materi subyek. Seorang Auteur dapat menggunakan lighting, camerawork, editing dan staging untuk ditambahkan dalam visi mereka dalam membuat sebuah film.
Film adalah sebuah karya seni, sebagia seorang sutradara film menjadi tempat bagi sutradara tersebut untuk mengekspresikan diri. Maka dari itu, dalam proses memproduksi film sutradara mempunyai hak dan bagian dalam menentukan berbagai hal di film tersebut seperti lokasi, angle, cahaya, komposisi dalam bingkai, hingga pemeran dari film yang ia produksi.
Dapat disimpulkan bahwa teori Auteur mempunyai tiga konsep dasar dalam melihat diri seorang sutradara yaitu kompetensi teknis, kepribadian sang sutradara, serta makna yang akan disampaikan oleh sutradara melalu filmnya.
Film Perempuan Tanah Jahanam Karya Joko Anwar
Nama Joko Anwar mungkin sudah tidak asing di telinga kita, beberapa film terkenal yang merupakan hasil karyanya adalah Pengabdi Setan (2017), Gundala (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan masih banyak lagi. Joko Anwar bukan hanya sebagai seorang penulis cerita, tetapi is juga turun tangan dalam menyutradarai film tersebut yang menjadi hasil karyanya sendiri.
Salah satu film Joko Anwar yang melambungkan namanya ke dunia internasional adalah Perempuan Tanah Jahanam (2019), dimana film ini mendapatkan 17 nominasi dan juga memenangi enam Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2020.
Untuk bisa menayangkan film Peremuan Tanah Jahanam, sutradara Joko Anwar mengaku membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk membuat "Perempuan Tanah Jahanam" bisa tayang di bioskop. Joko Anwar juga mengatakan bahwa dia sudah menulis skenario film "Perempuan Tanah Jahanam" sejak tahun 2009. Namun saat itu Joko Anwar belum mempunyai keberanian untuk mengerjakannya menjadi film layar lebar.
Lewat Film "Perempuan Tanah Jahanam" membuat Joko Anwar kembali untuk berkeliling ke berbagai festival film internasional, seperti Sundance Film Festival, Film Festival Rotterdam, Goteborg Film Festival dan kini jadi wakil Indonesia di Oscar.
