Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Bersama Umar: Umar Ingin Jadi perempuan? Kenapa? (Part 22)

12 Mei 2021   06:40 Diperbarui: 12 Mei 2021   07:37 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh : Vera Syukriana, S.Pd

Selesai sahur ramadhan ke-22, Umar tidak mau tidur. Dia menemani umi menyetrika pakaian. Hari itu umi mulai menyetrika sejak selesai tadarus selepas sholat subuh. Umi menargetkan dapat menggunakan waktu menjelang berangkat ke sekolah. Kira-kira ada waktu luang sekitar 2 jam. Mulai dari jam 05.30 sampai jam 07.30 WIB.

Saat menemani umi, Umar banyak bercerita dengan umi. Mulai dari penyampaiannya tentang rasa rindu yang mendalam kepada Bu Guru dan teman-teman di sekolah serta pembelajaran yang diberikan gurunya. Umar menceritakan keseruannya dengan teman-teman bermain dan makan bersama. Kelihatannya dia sedang membayangkan rasa bahagia yang dia peroleh ketika di sekolah. Wajahnya nampak bahagia dan dia tersenyum-senyum sendiri bercerita.

Ada hal yang mengagetkan umi. Dia tiba-tiba menginginkan untuk jadi perempuan. Umi langsung kaget dan istigfar. Anak laki-lakinya berkeinginan menjadi seorang perempuan. Dia tidak mau jadi laki-laki. Umi takut membayangkan rupa Umar yang sekarang, kemudian berpenampilan seorang perempuan. Berpakaian, berdandan, dan jalan seperti perempuan. Sungguh hal yang sangat ngeri jika dibayangkan. Na'uzubillahiminzalik.

Umar mengatakan, "Mi, boleh enggak umar jadi perempuan?"

"Astagfirullah, kenapa Umar mau jadi perempuan,"sahut umi kaget.

"Umar takut disunat. Kalau laki-laki disunat, sedangkan perempuan tidak. Dia tidak merasakan sakitnya di sunat," jawab Umar membela diri.

Umi tersenyum mendengarkan pernyataan Umar. Umi mencoba memberi pemahaman bahwa sunat (khitan) secara syariah selain mengikuti sunnah Rasulullah dan Nabi Ibrahim, juga karena menghindari adanya najis pada anggota badan saat shalat. Karena, tidak sah shalat seseorang apabila ada najis yang melekat pada badannya.

Tujuan khitan (sunat) secara syariah selain mengikuti sunnah Rasulullah dan Nabi Ibrahim, juga karena menghindari adanya najis pada anggota badan saat shalat. Karena, tidak sah shalat seseorang apabila ada najis yang melekat pada badannya. Dengan khitan, maka najis kencing yang melihat disekitar kulfa (kulub) akan jauh lebih mudah dihilangkan bersamaan dengan saat seseorang membasuh kemaluannya setelah buang air kecil.

Dalam surah Al Baqarah: 124, Allah SWT berfirman:

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "JanjiKu (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".

Khitan termasuk fitrah yang disebutkan dalam hadits shahih. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :

"Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis".

Umi juga menyampaikan bahwa khitan sangat bermanfaar untuk kesehatan terutama bagi laki-laki. Ada beberapa manfaatnya, di antaranya yaitu lebih higienis (sehat) karena lebih mudah membdersihkan kemaluan dari pada orang yang tidak sunat. Manfaat lainnya mengurangi resiko penyakit yang menyerang kemaluan ( penis) seperti kanker, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya.

Karena ada beberapa hal yang belum bisa diketahui Umar terkait penyakit yang ada hubungannya dengan kemaluan laki-laki, Umi mengalihkan pembicaraan pada anak dari Syech kesayangan umar. Syech yang menjadi inspirasi bagi Umar untuk menghafal Alqur'an yaitu Syech Ali Jabber. Yang memiliki anak laki-laki sudah di khitan sejak masih bayi. Tidak ada yang sakit setelah khitan dan tidak ada juga yang meninggal setelah khitan.

Malahan banyak yang sehat dan berbadan gemuk setelah khitan. Seperti Rafathar anak artis terkenal dan kaya raya. Badan Rafathar gemuk dan dia tumbuh sehat selesai khitan.

"Rafathar menangis Umar lihat di vidionya saat di sunat, Mi. Berarti dia merasakan sakit. Umar takut,Mi!" rengek Umar.

"Umar jangan takut, nak. Umar ada melihat film Upin Ipin? Awalnya mereka takut, setelah khitan ternyata khitan itu tidak sakit dan mereka sehat-sehat saja. Bahkan mereka berbahagia setelah khitan. Kita diberi banyak hadiah, dijadikan seperti raja yang selalu diambilkan apapun yang kita mau, dan mendapatkan pahala dari Allah karena menjalankan sunah Rasulullah," ujar umi.

Mendengarkan penjelasan umi, Umar baru memahami kalau laki-laki memang harus di sunat (khitan). Dia takut Allah marah atas keinginannya jadi perempuan. Umi juga menjelaskan kalau perempuan juga merasakan sakit yang lebih dari rasa sakit di khitan. Rasa sakit yang tidak bisa dirasakan oleh laki-laki, yaitu sakitnya melahirkan.

Melahirkan seorang anak, bagi seorang ibu sakitnya tidak bisa disampaikan melalui kata-kata. Dia mempertaruhkan hidup dan matinya demi keselamatan buah hatinya. Bahkan ada juga ada yang meninggal saat melahirkan anak.

Jadi, umi sangat mengharapkan Umar untuk menerima kodrat yang diberikan Allah SWT. Keinginan Umar menjadi perempuan adalah sesuatu yang melawan takdir Allah dan itu dilarang dalam islam.

Umar menyadari perbuatannya salah. Dia berkeinginan untuk di khitan saat kelas satu SD. Rasyid pun ingin khitan bersama dengan Uda Umar. Keinginan Rasyid menambah semangat Umar dan menghilangkan keraguan serta rasa takut yang dia bayangkan. Semoga Umar menjadi anak yang pemberani dan menjadi hamba yang melaksanakan ajaran islam sampai kapanpun. Aamiin.

Andaleh, 12 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun