Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jejak Langkah Sang Guru (Part 3 Kehidupan Keluarga)

13 April 2021   08:31 Diperbarui: 13 April 2021   08:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dengan kehidupan keluarga seperti ini, aku semakin semangat dan bertekad ingin merubah nasib keluarga lebih baik lagi. Tidak ada kata menyerah bagi kami. Meskipun anak petani, tapi kami harus berbeda dari temanku yang lain.

Di kampungku, orang tua sibuk kerja ke sawah dan kurang mempedulikan pendidikan anak.  Berbeda dengan orang tuaku, mereka lebih mementingkan pendidikan anak di atas kepentingan yang lain. Dari semua teman SD, hanya aku yang tidak punya rumah baru. Kami masih tinggal di rumah peninggalan nenek. Rumah yang beralaskan papan dan masih model lama.

Tak jarang kami harus menampung air tetesan hujan karena atap kami bocor. Kalau sudah hujan lebat, kami harus bergantian ke loteng membuang air tampungan yang sudah penuh. Apalagi kalau angin kencang, malam hari mata kami tidak bisa tidur karena bunyi atap yang dibanting-banting angin. Nah, paginya keadaan rumah sangat terang. Kubuka jendela ternyata atap rumahku sudah bertebaran kian kemari. Taman bunga sudah ditutupi atap yang lepas karena angin.

Hhhh...masa yang sangat berat. Kadangkala teman mencibir padaku. Mereka sering mengatakan aku orang miskin. Kehidupanku yang serba pas-pasan membuatku sering ditertawakan mereka. Hal ini tidak membuatku menjauh dari mereka. Aku berjanji akan melihatkan kelebihanku dibidang lain. Kekayaan bukan segala-galanya tapi ilmu adalah segalanya apalagi ilmu agama.

Aku bersyukur mempunyai Mama yang memiliki ilmu agama yang kuat. Dia selalu mengajarkan kami akan kesabaran, bersyukur, tidak boleh dendam, tidak boleh iri, dan selalu berlapang dada menerima keadaan. Walaupun teman-teman lebih baik ekonominya dibanding kami tapi ini bukan masalah dan tidak menyurutkan semangat untuk maju.

Dukungan dari orang tua terhadap pendidikan kami menjadi peluru bagi kami untuk lebih baik. Karena orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah dan akan menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Dengan ilmu kita akan mudah dalam menjalani kehidupan di dunia dan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Selalulah bersyukur dalam keadaan apapun. Jangan menyerah ketika yang lain mencibir kepada kita. Jadikan, cibiran mereka motivasi kita untuk bersemangat mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Solok,13 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun