Oleh: Vera Syukriana,S.Pd.
Akhir tahun 2020, kami sekeluarga dikagetkan oleh penyakit mama yang tidak terlintas sedikit pun bagi kami, yaitu gloukoma. Gloukoma penyakit yang disebabkan tekanan bola mata melebihi batas normal.
Berdasarkan paparan Ibu dokter Andrini bahwa mata mama memiliki tekanan 38. Sedangkan normalnya 21 ke bawah.
Sakit ini dialami mama pada mata di sebelah kanan dan kiri normal yaitu memiliki 15 tekanan pada bola matanya.
Padahal, akhir tahun kemaren saat mengetahui penyakit ini mama masih memiliki 35% pandangan mata. Setelah dicek secara detail oleh dokter spesialis gloukoma, ternyata tidak satu pun yang bisa dilihat mama. Semua gelap walaupun sudah disorotkan cahaya dengan kapisitas terang yang berbeda namun tetap gelap nampak oleh mama.
Dokter pun memastikan sakit mama dengan berbagai alat untuk memeriksanya. 3 kali pindah ruangan.
Pertama di bawa keruangan klikik mata, kemudian di bawa ke ruang khusus gloukoma dokter Andrini, dan ruangan diagnostik.
Berbagai cara dokter melakukan pengecekan mata mama. Kami merasa puas dengan pelayanan dokter dan perawatnya. Mereka melayani dengan bahasa lembut dan menyenangkan hati. Memang benar. kata-kata yang keluar dari mulut dokter, salah satu obat bagi pasiennya karena pasien sangat membutuhkan pelayanan yang bisa membuat pasien nyaman ketika berobat.
Sehingga dengan pelayanan yang baik, kami tidak merasakan lamanya pengecekan mata mama. Padahal sudah 1,5 jam mereka memberikan pelayanan pada mama.
Masyaallah, semoga dokter diberikan amal ibadah yang setimpal dari Allah SWT. Selesai mengecekkan, dokter menjelaskan hasil pemeriksaan.
Hasilnya, mata kanan mama sudah buta total dan tidak bisa melihat apapun dengan mata kanan. Mendengarkan ini, hatiku menangis dan menyesal terlambat mengetahui ini.