Pada zaman modern seperti sekarang ini masih tinggi tingkat kematian ibu hamil. Tidak hanya di daerah terpencil tapi juga di kota besar karena beberapa kasus.
Angka kematian ibu hamil sangat memprihatinkan mengingat sekarang ini sudah banyak ahli kesehatan di pelosok nusantara, banyaknya media yang berisi pengetahuan tentang kehamilan dan kepedulian pemerintah di bidang kesehatan.
Namun tidak dipungkiri banyak faktor yang menyebabkan angka kematian  masih meningkat. Diantaranya disebabkan oleh :
1. Usia kehamilan terlalu muda ataupun terlalu tua dengan resiko tinggi
2. Kurangnya asupan gizi karena ekonomi
3. Tidak memeriksakan diri ke bidan ataupun dokter terdekat
4. Tidak minum vitamin penambah darah
5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan jumlah anak terlalu dekat
Oleh karena itu sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap ibu hamil disekitar lingkungannya. Salah satu kelompok yang bisa ikut memantau perkembangan ibu hamil adalah dari organisasi perempuan.
Karena perempuan lebih luwes untuk melihat tetangganya yang sedang hamil, menanyakan kesehatan dan perkembangannya sehingga akan mudah terpantau. Selain itu juga bisa mengajak bicara sesama perempuan untuk memberikan masukan dan mengajak hidup sehat demi keselamatan ibu dan anak.
Hal-hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk meminimalisir angkat kematian ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Memantau apakah disekitar kita ada ibu hamil
2. Mengingatkan untuk periksa ke bidan/dokter
3. Melihat perkembangan kesehatan ibu hamil
4. Mengajak ibu hamil mendapat asupan gizi yang baik
5. Masyarakat/tokoh masyarakat memantau ibu hamil meminum obat penambah darah atau tidak
6. Ikut memantau rujukan atau memotivasi rujukan.
Kasus yang ada, awal dari ibu tersebut periksa disuruh minta rujukan ke rumah sakit besar namun tidak mauÂ
7. Memotivasi ibu untuk ikut Keluarga Berencana (KB)
Semoga dengan banyaknya orang yang peduli disekitarnya dan mendapat dukungan maka ibu hamil akan lebih terjaga kesehatan serta keselamatannya. Sehingga angkat kematian ibu hamil menurun di Indonesia.
Vera Shinta KBC-26
KomBes Brebes Jateng