Mohon tunggu...
Veraditias Apriani
Veraditias Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sedang belajar...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Permen Tolak Angin Menyelamatkan Presentasi

14 Agustus 2018   22:54 Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tokopedia.net

Masuk angin memang hal yang wajar terjadi. Apalagi kalau kita sedang banyak aktivitas, makan tidak teratur, dan kurang istirahat. Seolah tubuh protes kalau ia butuh diperhatikan dan diperlakukan dengan baik.

Semenjak masuk kuliah, saya sering sekali begadang dan lembur sampai pagi. Kadang waktu siang yang padat kuliah dan aktivitas lain kurang cukup untuk menyelesaikan tugas tanpa lembur. Jam biologis tubuh untuk tidur pun terbiasa mundur. Kalau belum jam 12 malam belum bisa tidur. Pagi-pagi sekali sudah harus bangun dan tidak bisa tidur lagi. Iya, karena harus masuk kuliah dari pagi. Kalaupun kuliah siang, waktu pagi pasti saya gunakan untuk nyicil mengerjakan tugas.

Saya bersyukur ketika sesekali ketiduran meskipun hanya sebentar. Kadang ketiduran adalah istirahat yang sesungguhnya. Tak jarang juga saya kelelahan dan tidak enak badan. Hingga pernah suatu malam saya tidak tidur sama sekali untuk mempersiapkan presentasi lomba karya ilmiah.

Beberapa hari terakhir saya sudah mempersiapkan mulai dari materi maupun latihan penampilan presentasi. Sebelum hari H, jelas saya dan tim tidak mau tampil dalam keadaan kurang siap untuk esok hari. Sebenarnya kami tidak terlalu mengharapkan kemenangan. Hanya saja kami berdoa agar esok hari dapat menampilkan yang terbaik tanpa penyesalan.

Namun manusia hanya mampu merencanakan, sementara Tuhan tetaplah berkuasa melalui campur tangannya. Keesokan harinya kami sekelompok panik karena saya yang menjadi presentator tiba-tiba batuk-batuk hingga serak dan suara nyaris hilang. Suara saya amat tidak enak didengar waktu itu. Tenggorokan rasanya seperti disumbat sesuatu.

"Kamu kurang istirahat sih, jangan dipaksain bersuara. Takut tenggorokanmu malah kenapa-kenapa," kata dosen pembimbing saya.

Kami tetap saja panik. Memang sih kami sudah latihan presentasi dan masing-masing sudah menguasai materi. Tapi tetap saja, karena yang sudah latihan ngomong adalah saya, maka teman-teman jelas mengeluh kurang siap. Meski begitu, ibarat penyanyi terkenal, the show must go on. Selagi saya mengupayakan berbagai cara untuk meng-enak-kan tenggorokan, salah satu teman saya latihan menjadi presentator. Dosen saya menyarankan saya untuk minum air putih agak banyak.

Tenggorokan saya memang jadi tidak terlalu kering, tapi tetap saja suara saya serak. Hingga saya baru ingat kalau masih menyimpan  Tolak Angin Permen di dalam tas. Sebenarnya permen tersebut biasa saya bawa untuk berjaga-jaga ketika naik kendaraan umum karena takut mual atau mabuk. Saya makan saja permen itu. Lumayan sih, ada sensasi semriwing di tenggorokan. Setidaknya beberapa saat setelah makan permen tersebut tenggorokan saya terasa lebih baik. Terasa lebih ringan meskipun masih sedikit serak.

Walaupun tenggorokan saya sudah mendingan, presentasi tetap dilakukan oleh teman saya. Percuma dong ya makan Tolak Angin Permen? Tentu tidak, karena bagaimanapun, tim kami yang tidak menjadi presentator berperan dalam menjawab pertanyaan dari juri.

Omong-omong, Tolak Angin Permen ini mengandung bahan-bahan seperti kapulaga, jahe, buah adas, cengkeh, dan madu yang dikemas dalam bentuk yang memudahkan untuk dibawa kemanapun. Pantas rasanya semriwing di tenggorokan hingga hidung. Tolak Angin sebenarnya memiliki bentuk produk yang bermacam-macam sesuai fungsinya masing-masing. Tetapi bentuk permen ini menurut saya lebih simpel, karena bungkus bekasnya mudah untuk disimpan dulu apabila kita tidak menemukan tempat sampah terdekat. Fleksibel, tapi multifungsi, tidak hanya mengatasi masuk angin. Aman pula, karena  bahan baku dan mutu produknya terstandarisasi, serta diolah dengan komposisi yang tepat melalui proses quality control yang ketat. 

Ya, berkat doa dan usaha keras, serta Tolak Angin Permen, presentasi kami berjalan lancar. Pada akhirnya tim saya memang tidak memenangkan lomba, tapi kami puas karena dapat menampilkan yang terbaik. Intinya, meski kita sudah mempersiapkan suatu hal dengan baik, kita juga perlu mempersiapkan plan B, bahkan sampai Z untuk berjaga-jaga ketika ada halangan mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun