Mohon tunggu...
vera ayu sari ningsih
vera ayu sari ningsih Mohon Tunggu... Bidan/Rs.Pratama Sebuku Kalimantan Utara

Mahasiswa magister prodi kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Anggap Remeh Si Kurus Kecil Ini Dapat Membunuhmu

30 September 2025   13:25 Diperbarui: 30 September 2025   13:29 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar.ft.news.co.id

Seorang balita bernama Raya di Sukabumi meninggal dunia pada 22 Juli 2025 akibat infeksi cacing gelang yang parah, di mana ditemukan ratusan cacing dan hampir satu kilogram cacing dikeluarkan dari tubuhnya, bahkan dari hidung dan anus. Kondisi ini dipicu oleh lingkungan yang tidak sehat, praktik kebersihan yang buruk, dan keterbatasan ekonomi keluarga, yang menyebabkan balita sering bermain di tanah kotor dan tertular cacing.

Cacingan pada anak sering terjadi karena anak belum bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan maksimal. Jika tidak diobati, penyakit cacingan bisa menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda perlu membantu Si Kecil agar tidak mudah terkena cacingan.

Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing. Cacing merupakan parasit yang bisa menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari saluran cerna, kulit, paru-paru, hingga hati. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dan juga orang dewasa.

Beberapa jenis cacing yang kerap menyebabkan cacingan pada anak adalah cacing pita, cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak usia 5–14 tahun. Salah satu alasannya adalah karena anak-anak gemar bermain di tanah, tetapi belum bisa membersihkan dirinya sendiri dengan baik.

Gejala Cacingan pada Anak dan Penyebabnya

Cacing bisa masuk ke dalam tubuh anak-anak ketika ia tidak sengaja menelan telur cacing yang menempel di tangan, mainan, benda yang kotor, atau makanan dan minuman yang kotor. Setelah masuk ke dalam tubuh, telur cacing akan terus berkembang hingga menjadi cacing, lalu menginfeksi tubuh anak.

Saat mengalami cacingan, anak bisa saja merasakan beberapa tanda dan gejala berupa:

  1. Sakit perut
  2. Anus kemerahan dan gatal, terutama saat malam hari
  3. Gatal pada vagina
  4. Diare
  5. Tidur tidak nyenyak
  6. Berat badan susah naik atau justru berkurang
  7. Cacing keluar dari tubuh saat buang air besar
  8. Lemas dan mudah lelah

Jika tidak dibasmi, cacing bisa menyerap nutrisi dan menimbulkan perdarahan di dalam tubuh anak. Hal ini bisa membuat anak berisiko mengalami kurang gizi, stunting, atau anemia, sehingga membuat tumbuh kembang anak terganggu.

Selain itu, ketika tidak mendapatkan pengobatan, penyakit cacingan pada anak bisa menyebabkan cacing mengeluarkan telur-telurnya melalui kotoran anak. Hal ini bisa membuat lingkungan di sekitar anak tercemar oleh cacing penyebab infeksi sehingga orang lain juga bisa ikut tertular cacingan.

Oleh karena itu, cacingan pada anak penting untuk diobati. Tidak hanya bertujuan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, pengobatan cacingan juga penting untuk mencegah komplikasi yang berbahaya, seperti anemia dan malnutrisi, serta untuk mencegah penularan cacingan dari anak ke orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun