Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Capres AS: Donald Trump vs Hillary Clinton

27 September 2016   11:33 Diperbarui: 27 September 2016   11:42 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling sapa dan senyum (fox5sandiego.com)

Debat capres Amerika Serikat antara Hillary Cinton (Demokrat) vs Donld Trump (Republik) yang berlangsung beberapa jam yang lalu berjalan cukup seru. Acara diadakan di Hofstra University, New York, Senin malam (26/9) waktu setempat.

Kedua calon presiden AS itu masuk ke arena debat kepercayaan diri yang tinggi. Donald Trump hadir dengan stelan jas gelap dipadu dengan dasi mengkilat berwarna biru. Sebuah pin bendera Amerika cukup menunjukan dirinya sebagai capres yang patriotik. Sedangkan Hillary Clinton tampil dengan busana merah menyala. Cukup membawa kesan berani dan semangatnya. Keduanya, mungkin untuk pertama kalinya saling tersenyum dan bersalaman. Hillary mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menyalami sang moderator. Ini sepertinya jadi nilai tersendiri bagi nyonya Cinton itu.

Bertindak sebagai moderator adalah Lester Holt, jurnalis kawakan yang bekerja untuk stasiun televisi NBC. Issu pertama yang diangkat adalah masalah lapangan pekerjaan.

Trump memulai tanggapan dengan keinginan untuk membawa kembali industry-industri milik Amerika yang berada di luar negeri seperti di China, Mexiko, dan negara-negara berkembang lainnya. Agar tersedia semakin banyak lapangan pekerjaan untuk warga Amerika sendiri. Ide Trump ini mengulang isu-isu yang selalu diangkat selama masa kampanyenya.

Sedangkan Hillary sendiri lebih ingin membuka kemudahana dan kesempatan untuk berkembangkan industri kecil dan menengah. Seperti program dimana perusahaan-perusahaan besar harus melakukan profit sharing.

Sebenarnya tidak banyak program-program yang dilontarkan kedua kandidat dalam debat capres tersebut. Keduanya lebih banyak menyoroti hal-hal yang berhubungan dengan pribadi. Termasuk isu tentang kelahiran Presiden Barrack Obama.

Dalam beberapa kesempatan Donald Trump lebih ofensif tetapi Hillary bertahan dengan sangat bagus dan mampu membalas Trump dengan jitu. Seperti masalah keengganan Trump untuk merilis laporan pajak tahunan yang sempat dilontarkan oleh moderator. Ujung-ujungnya Trump mau merilis tax return-nya jika Hillary juga mau membuka chace email pribadinya yang sempat menjadi kontroversi beberapa waktu lalu.

Ketika Trump menyinggung soal masalah email pribadinya yang menjadi kontroversi beberapa waktu lalu. Hillary secara terbuka mengakui memang ada kesalahan dan tidak akan melakukan pembelaan diri.

Tetapi kemudian Hillary membalas dengan menyindir Trump apakah Trump tidak malu terhadap para prajurit Amerika, sekolah-sekolah, rumah sakit yang memerlukan dana yang berasal dari pajak yang dibayarkan. Calon presiden wanita pertama itu juga menyatakan tidak akan bisa mengelola negara. Karena mengurus perusahaan saja bisa bangkrut 6 kali.

Secara keseluruhan sepertinya Hillary lebih unggul dalam debat pertama ini. Tampil percaya diri dan menguasai permasalahan Amerika baik mikro maupun makro. Baik isu-isu dalam negeri maupun kebijakan luar negeri. Maklum ia pernah berada di dalam pemerintahan. Donald Trump sendiri mendapat poin karena program fiscal seperti menurunkan pajak.

Tanggal 4 Oktober akan digelar debat calon wakil presiden antara Tim Kaine (Demokrat) melawan Mike Pence (Republik) di Farmville Virginia. Disusul lima hari kemudian debat capres di Washington University, St. Louis, Missouri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun