Mengherankan betapa hubungan antara manajer dan karyawan bisa mempengaruhi kinerja. Praktik manajemen yang buruk bisa mengurangi semangat kerja karyawan, menyebabkan stres hingga masalah kesehatan serius, dan biaya perusahaan bisa membengkak daripada omset yang diterima.
Karyawan yang tidak puas akan cenderung menuntut lebih banyak uang untuk tugas ekstra, dan mungkin mencurangi perusahaan. Hubungan bos dan karyawan penting untuk produktivitas perusahaan. Hubungan yang dibangun berdasar kepercayaan dan pengertian bisa membuat kinerja karyawan dan manajer jadi lebih efisien.
Hubungan yang buruk dan tak memiliki kekompakan akan mengurangi produktivitas dan bisa menyebabkan tingginya tingkat pergantian karyawan. Ada beberapa konsekunsi dari manajemen yang buruk antara atasan dan karyawan, yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Kebingungan
Baik karyawan dan atasan tidak bisa saling membaca pikiran. Manajer yang punya komunikasi buruk bisa membingungkan pekerja. Manajer yang sedang terburu-buru pasti tak bisa diganggu meski untuk memberi instruksi, sementara yang lain mungkin tak terlalu terampil memberi arahan.
Jika terjadi, karyawan akan menebak apa yang seharusnya dilakukan, kemungkinan besar akan salah, yang berakibat pada buruknya hasil kerja. Seorang manajer yang tidak terampil lalu akan menyalahkan karyawan karena kebingungannya, menyebabkan kemarahan dan kemarahan.
Stress
Manajemen perusahaan yang kurang baik bisa memicu stress, baik pada pekerja atau atasan. Yang pasti, stres yang disebabkan manajemen buruk bisa melemahkan psikis. Karyawan yang tidak stres masih akan melakukan pekerjaan meski kurang baik dan seperti asal-asalan.
Karyawan juga bisa menjadi sakit akibat stres yang disebabkan oleh manajemen yang buruk. Seorang karyawan yang marah karena merasa sudah mencurahkan semua energinya ke pekerjaannya, mungkin akan mencari pekerjaan yang berbeda karena hal ini.
Terjadi perlawanan
Entah kenapa, kebanyakan karyawan akan menganggap bos mereka buruk. Ditambah lingkungan kerja yang buruk, beberapa perlawanan bisa saja terjadi. Kecenderungan karyawan saat ini, bahwa lingkungan kerja yang mendukung lebih penting daripada tingkat gaji.