Â
'Dulu waktu kecil ingin menjadi dewasa, ketika dewasa semua tidak sesederhana itu', mungkin dari kalian banyak yang memikirkan hal tersebut seolah-olah masa kecil adalah yang terbaik. Saat dimana kita tidak khawatir akan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Dimana kita bisa melakukan segala sesuatu dan hidup apa adanya.
Dewasa kerap kali identik dengan khawatir, serius dan tanggung jawab. Karena semakin dewasa tentu beban masalah yang kita pikul pun semakin besar. Hal ini membuat orang dewasa lebih mudah depresi akibat stress yang didapat hingga melakukan hal berbahaya yang lebih ekstrim.
Bagaimana hidup, tertawa dan mencintai seperti anak kecil? Mari kita simak penjelasannya.
1. Hidup Seperti Anak Kecil
Anak kecil hidup dengan pola pikir 'setiap hari adalah hal baru'. Mereka merasa kesusahan hari ini, cukup dirasakan hari ini dan besok adalah awal yang baru. Mereka tidak khawatir apa yang akan terjadi esok dan berani melakukan segala sesuatu serta mudah kembali bangkit jika terjatuh. Sedangkan orang dewasa kerap kali overthinking, khawatir dengan keadaan yang belum pasti sehingga tidak berani untuk mencoba.
2. Tertawa Seperti Anak Kecil
Deepak Chopra pernah menulis dalam bukunya, "Berbahagialah tanpa alasan, seperti anak kecil. Jika Anda bahagia karena suatu alasan, anda dalam masalah, karena alasan itu dapat diambil dari Anda". Dalam situasi apapun, anak kecil dapat tersenyum dan tertawa dengan bahagia. Mereka merasa cukup dengan keadaan mereka dan hidup dengan apa adanya. Sedangkan orang dewasa kerap berpikir terus melakukan pencapaian dan seringkali mengabaikan perasaan diri sendiri. Mereka terkadang baru bisa bahagia dan tertawa hanya jika mereka berhasil melakukan apa yang dicapainya.
3. Mencintai Seperti Anak Kecil
Anak kecil memiliki hati yang tulus, sifat polos dan jujur mengakui isi hatinya, serta mudah memaafkan. Ketika mereka menyukai seseorang mereka dapat mengungkapkannya dengan mudah. Anak kecil mencintai dengan memberi apa yang mereka punya, jika saat teman tidak membawa bekal mereka akan membaginya tanpa membedakan, mereka pun akan memberikan sesuatu yang mereka dapat kepada orangtuanya. Sedangkan orang dewasa mencintai karena kepentingan pribadi dan mengejar ambisi. Terkadang mereka memberi jika ada hubungan timbal balik yang baik atau jika mereka nanti telah mempunyainya.
Semoga kita sebagai orang dewasa dapat hidup lebih rileks ya!