Mohon tunggu...
Vella Arna
Vella Arna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - berbagi info

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Instagram sebagai Konvergensi Media pada Kompas

14 April 2021   23:14 Diperbarui: 14 April 2021   23:33 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini penggunaan sosial media oleh masyarakat sudah merupakan hal yang umum. Hampir setiap hari masyarakat menggunakan sosial medianya untuk berbagai keperluan mulai dari sekedar melakukan percakapan, saling berbagi konten (foto, video, atau tautan), hingga mencari informasi-informasi terupdate secara cepat. Menurut We Are Social pada tahun 2019 mengatakan bahwa sekitar 150 juta dari 268,2 juta masyarakat Indonesia  menggunakan media sosial dan hanya dalam rentang watu satu tahun jumlah penambahan masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial mencapai kurang lebih sebanyak 17 juta orang. Padahal dulu di penghujung abad-21, internet masih dipandang sebagai alat semata. Seiring berkembangnya zaman, pandangan tersebut kian berubah hingga kini menjadi kebutuhan masing-masing orang.

Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan masyarakat dalam menggunakan media sosialnya untuk berbagai keperluan semakin meningkat. Salah satu jenis media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Instagram. Instagram merupakan salah satu bentuk dari konvergensi media yang terjadi. Jika dulu media hanya berada pada satu platform saja (media penyiaran pada televisi, media cetak pada koran), sekarang media sudah dapat memiliki lebih dari satu platform. 

Jika dulu untuk mengetahui atau mendapatkan berita terupdate adalah dengan menunggu koran harian favoritnya terbit atau menunggu jam berita harian tayang di channel televisi favorit, maka sekarang berita sudah bisa kita dapatkan kapanpun dan bahkan dimanapun kita berada. Bahkan kita sendiri dapat memilih jenis berita seperti apa yang mau kita dapatkan sesuai dengan selera masing-masing. Hal inilah yang disebut dengan terjadinya konvergensi media. Instagram dapat menggabungkan media cetak dan media penyiaran dalam satu platform. Melalui konvergensi media, segala sesuatunya menjadi lebih praktis serta memiliki lebih banyak varian dan jenis pelayanan yang lebih nyaman karena berbasis internet. Masyarakat hanya tinggal mengklik tombol-tombol yang tersedia pada layar dan muncullah berita yang di inginkan.

Membaca berita melalui Instagram pada saat ini adalah hal yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat. Bahkan saya sendiri pun lebih suka untuk mencari informasi atau berita terbaru melalui instagram. Ada begitu banyak akun-akun berita yang dulu hanya bisa ditemukan di koran atau televisi namun sekarang sudah bisa ditemukan dengan mudah di Instagram. Salah satunya adalah kompas. 

Kompas memiliki beberapa akun Instagram seperti kompastv, kompascom, kompasdata, bahkan beberapa diantaranya adalah akun kompas daerah masing-masing seperti kompastvmalang, kompastvkediri, kompastvbanjarmasin, kompastvlampung, dan lainnya. Berita yang disajikan pun beragam mulai dari tampilan yang hanya berisi foto kemudian disajikan penjelasan yang sudah berupa rangkuman melalui caption, kumpulan berita unik, hingga ditampilkannya video berita yang sedang terjadi baik dalam bentuk video langsung (rekaman), rekaman langsung (live), maupun video yang sudah diedit dengan penjelasan langsung pada video tersebut disertai dengan sedikit caption.

Video yang disajikan pun memiliki kualitas dan kecepatan streaming yang tidak kalah bagus dari yang disajikan di televisi, tergantung jumlah kuota yang dimiliki serta kestabilan jaringan selama melakukan streaming. Selain itu, pembaca bahkan dapat langsung mengutarakan pendapatnya atau hanya sekedar memberikan apresiasi melalui kolom komentar yang disajikan. Bentuk komunikasi dua arah ini tentu bermanfaat bagi akun berita tersebut dalam memilah cara dan jenis berita atau informasi yang akan disajikan. 

Wartawan atau jika pada Instagram biasa disebut dengan admin juga memiliki lebih banyak kebebasan untuk menggunakan akun tersebut karena tidak terlalu terikat oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang biasanya relatif lebih panjang.

Jika mendapat berita baru yang ditemukan langsung di lapangan, admin akan langsung dapat menyebarkannya di akun instagram tersebut. Kompas dulunya hanya tersedia pada media cetak saja berupa Koran kompas. Internet memang masih belum sampai tahap pada 'kebutuhan pada masyarakat' sehingga koran merupakan salah satu media yang paling banyak dicari saat itu. Seiring berjalannya waktu, media cetak mulai berpindah menuju media penyiaran, masyarakat mulai lebih suka mendengarkan langsung berita yang ingin di dapat melalui pembawa berita yang menyiarkan di televisi daripada harus membaca sendiri melalui koran. Kompas tayang di televisi dengan memiliki channel tersendiri menayangkan berbagai macam acara menarik, salah satunya adalah tayangan berita seperti kompas sport pagi dan kompas siang.

Seiring berkembangnya waktu yang terus berjalan, televisi pun saat ini kurang diminati masyarakat karena tayangan berita yang disajikan terbatas dan jam tayang yang kadang tayang pada jam sibuk kerja atau saat sibuk melakukan aktivitas-aktivitas lainnya sehingga kemungkinan untuk ketinggalan berita yang diinginkan besar. Masyarakat pun kembali mencari cara lain yang jauh lebih praktis, yaitu sosial media. Penyiaran melalui televisi pun mulai terancam, apalagi penggunaan koran yang sekarang hanya sebagian orang saja yang masih mencari berita melalui media cetak koran. 

Itu sebabnya kompas mulai mengubah strategi dengan mengikuti alur perkembangan teknologi yaitu dengan menghadirkan berita melalui sosial media instagram. Hal ini dapat dibilang efektif dilihat dari jumlah follower yang terus bertambah secara signifikan dan jumlah like serta komentar yang tidak sedikit menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat untuk mencari berita masih tinggi, hanya saja dengan cara penyajian saja memang harus menyesuaikan perkembangan zaman. Alasan kompas memilih hadir di Instagram adalah karena sosial media ini digemari oleh masyarakat dan tidak sedikit masyarakat yang memiliki akun Instagram. Selain itu karena instagram juga memiliki banyak fitur sehingga berita yang disajikan pun tidak monoton hanya dalam bentuk upload foto atau video melalui postingan, namun juga dapat di upload dalam bentuk instagram story, igtv, bahkan disiarkan secara live.

Lahirnya konvergensi media ini adalah karena adanya tuntutan perkembangan zaman, jika kurang bisa mengimbangi tuntutan zaman tersebut maka bukan suatu hal yang mustahil jika sesuatu yang dulunya besar akan dapat semakin meredup bahkan hilang. Sebaliknya, jika mampu mengimbangi tuntutan zaman maka lahirnya konvergensi media adalah sebuah peluang besar bagi penyedia teknologi masa kini. Di kehidupan yang mulai serba praktis dimana teknologi-teknologi baru semakin berkembang dengan menawarkan akan kepraktisan dan kecepatan, manusia tentu akan semakin berkembang juga dan mencari sesuatu yang bersifat praktis serta mudah untuk digunakan. Itulah sebabnya media pun juga harus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ditinggalkan oleh manusia sebagai penggunanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun