Mohon tunggu...
Nur Fadillatur.R.
Nur Fadillatur.R. Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suksess.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gado-gado Bahasa

4 November 2020   15:17 Diperbarui: 4 November 2020   15:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi adalah satu hal penting dalam hidup. Dan salah satu sarana komunikasi yang dapat kita gunakan adalah bahasa. Dengannya kita dapat mengungkapkan ide ataupun gagsan kita kepada orang lain, dapat pula bertukar fikiran, dan masih banyak lagi. Di dunia ini terdapat berbagai macam bahasa baik itu bahasa nasional suatu negara, maupun bahasa asli dai suku-suku yang mendiami negara tesebut. Bahasa-bahasa tersebut juga memiliki karakterstik dan keunikan tersendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ragam bahasa adalah perbedaan pengucapan (aksen), pilihan kata (leksikon), atau morfologi dan sintaksis (tata bahasa) menurut topik, hubungan antar penutur bahasa, dan lawan bicara.

Alasan penulis mengangkat judul diatas, Karena gado-gado terdapat beragam sayuran dan lauk lainya. Keragaman ini sama halnya dengan keragaman bahasa yang ada disekitar kita.

 Megapa keragaman bahasa dapat terjadi? Padahal menurut sejarah kita berasal dari nenek moyang yang sama. Baiklah untuk lebih jelasnya mari kita baca ulasan berikut.

Ragam bahasa menurut para ahli:

  • Bachman, 1990

"Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi."

  • Dendy Sugono, 1999

bahwa "sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku."

  • Fishman Ed, 1968

"Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan."

  • Alwi, 1998

"Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semi standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modern."

Masyarakat yang dinamis dan selalu berkembang menjadi penyebab banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi. salah satu perubahan yang diakibatkan oleh masyarakat yang dinamis adalah ragam bahasa. Walau demikian perubahan tersebut tidak sampai mengurangi fungsi dari bahasa itu sendiri sebagai alat komunikasi antara masyarakat satu dengan yang lainnya.

Adapun penyebab terjadinya ragam bahasa adalah sebagai berikut:

Faktor Budaya. Indonesia termasuk negara yang paling beragam di dunia, bagaimana tidak? Suku bangsa yang tinggal di bagian barat Indonesia merupakan keturunan dari Ras Mongoloid, sedang masyarakat yang tinggal di bagian timur adalah keturunan dari Ras Australomelanesid. Hal ini menyebabkan Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan ras, etnis, budaya, kepercayaan, dan bahasa daerah yang berbeda-beda. Dari perbedaan kebudayaan pada setiap suku di Indonesia ini dapat mendorong terjadinya variasi atau ragam bahasa. Contoh: Sunda (Jawa Barat), Jawa (Jawa Timur), dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun