Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dirgahayu Bhayangkara, Menegakan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1 Juli 2020   19:34 Diperbarui: 1 Juli 2020   19:34 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Humas Polri

*Oleh : Varhan Abdul Aziz
Sekretaris Eksekutif Indonesia Bureaucracy & Service Watch (IBSW)

"Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian."
- Buya Hamka -

Bhayangkara dalam sejarah adalah Aksara Majapahit. Istilah untuk pasukan pengawal yang bertugas mengamankan Raja dan Kerajaan. Bhayangkara adalah pasukan elite pada saat itu. Artinya, setiap mereka yang menjadi Bhayangkara di hari ini, selayaknya adalah orang2 terhormat, terpercaya, ksatria yang menjaga kebenaran, menegakan keadilan.

74 Tahun sudah keadilan dititipkan di bahu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Banyak sejarah terukir, jamak proses dilalui untuk melalui perbaikan2. Rakyat selalu berharap Bhayangkaranya akan selalu menjadi lebih baik, ideal, sempurna. Karena baiknya Bhayangkara, menjadi keadilan bagi mereka jelata yg tdk punya daya.

6 Amanat Presiden Jokowi dalam HUT Bhayangkara 74, selayaknya menjadi pengingat yang detail dan komperhensif kepada seluruh Tribrata Nusantara. Pesan ini bukan sekedar menjadi retorika namun juga refleksi kembali , reorientasi diri apa dan mengapa awal mula bercita - cita, memilih, berjuang, hingga ditakdirkan tuhan di jalan ini.

"1. Terus pegang teguh serta amalkan nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur Prasetya dalam setiap pelaksanaan tugas, jaga kehormatan, jaga kepercayaan, jaga kebanggaan sebagai anggota Polri."

Filosofi menjadi pandangan hidup yg harus ditanamkan setiap anggota. Selayaknya iman dalam beragama dan Ideologi dalam bernegara, filosofi adalah dasar yang fundamental, mewarnai cara hidup dan perbuatan manusianya. Kuci diatas bila dipegang teguh, akan menjadi pembeda Polisi baik dan Polisi tidak baik. Polisi2 ini juga manusia yang bisa salah. Namun pada tanda lencana kewenanganya ada keputusan yang dapat membawa nasib kehidupan manusia lain. Polisi harus selalu benar dalam kebenaran yang objektif.

"2. lakukan reformasi diri secara total, bangun sistem dan tata kelola yang partisipatif, transparan, dan akuntabel, serta bangun kultur kerja Polri yang profesional, modern, dan terpercaya."

Kalaulah ada lembaga yang harus terus berubah, maka pastilah itu kepolisian. Dalam sejarahnya, Polisi telah terlepas dalam unsur2 militerisme. Menjadi lebih humanis, keterlibatan Polisi dalam banyak peran dalam membantu sesuai tupoksinya adalah nilai lebih. Keramahan dalam penerimaan dan penyambutan masyarakat, menjadi kunci pandangan positif rakyat. Jadikan mereka melihat Kantor Polisi selayaknya rumah nyaman yang bebas mereka datangi, karena akan selalu disambut senyum dan diperlakukan terhormat dari para penegak keadilan.

"3. soliditas internal, perkuat sinergi dengan TNI dan seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks."

TNI bukanlah musuh, mereka kakak dan saudara. soliditas TNI-Polri yang mesra diperlihatkan Pucuk Pimpinan, Jajaran Komando dan Anggotanya, menenangkan hati rakyat. Musuh Indonesia bukanlah saudara sendiri, tapi mereka - mereka yang berniat merusak NKRI dengan bentuk dan caranya masing2. Disintegrasi, Provokasi, Teror, Proxy War, Kejahatan Ekonomi, Kerusuhan, Kriminalitas, Pembodohan Bangsa dll menanti peran solutif POLRI untuk memberikan sumbangsih.

"4. terus terapkan strategi proaktif serta tindakan persuasif dan humanis dalam menangani masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat."

Adanya stigma yang secara tdk langsung seakan membentuk framing TNI Dekat dengan rakyat, dan Polri dipersepsikan seolah jauh, adalah fitnah sesat yang harus dijawab dengan pembalasan positif yang mengayomi. 1 perbuatan baik lebih dari cukup membantah 1000 kata negatif. Penyelewengan Kewenangan menjadi inti tantangan yang merepresentasikan percaya atau tidaknya rakyat pada keadilan institusi ini. Mari buktikan, POLRI harus terpercaya! humanis memperingatkan, tegas pada pelanggar, garang pada penjahat!!!

"5. Terus tingkatkan pelayanan publik yang modern dan profesional, lakukan penanganan hukum secara transparan dan berkeadilan sehingga Polri semakin dipercaya masyarakat."

Tidak tebang pilih menjadi kunci kepercayaan rakyat. Kaya miskin tidak dikenal dalam penegakan hukum. Karena hukum seharusnya hanya mengetahui benar dan salah. Pangkat jabatan bukanlah tujuan, tapi proses. Kesejahteraan personil sudah layak dan cukup, saatnya membayar semua bayaran negara dari rakyat setiap bulan kepada setiap pemilik pangkat coklat di bahu. Bayar lunas Dengan Penegakan hukum yang gratis tanpa pamrih.

"6. terus jaga kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat produktif dan aman dari COVID-19."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun