Mohon tunggu...
Vanda Syirfa Refiansyah
Vanda Syirfa Refiansyah Mohon Tunggu... 24107030026

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ayam Sepedas Omongan Mertua? Rekomendasi Kuliner di Yogyakarta 'Ayam Mertua'

16 Mei 2025   19:26 Diperbarui: 16 Mei 2025   19:26 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret hidangan masakan di resto Ayam Mertua (Dokumentasi pribadi)

Yogyakarta, kota yang terkenal dengan kekayaan budaya dan pesona sejarahnya, juga memiliki ragam kuliner yang tak kalah menarik. Salah satu makanan favorit yang banyak dinikmati oleh warga lokal maupun wisatawan adalah Ayam Mertua. Hidangan ini menghadirkan cita rasa pedas yang menggigit dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga menjadi pilihan sempurna untuk santapan sehari-hari maupun petualangan kuliner di Jogja.

Ayam Mertua bukan sekadar nama yang unik, nama ini memiliki cerita di baliknya. Meskipun tidak ada catatan sejarah resmi yang menjelaskan asal-usul nama ini, banyak orang penasaran mengapa hidangan ayam pedas ini dinamakan "Ayam Mertua". Beberapa sumber lokal menyebutkan bahwa nama tersebut diberikan secara humoris atau bahkan bercanda, mengacu pada tingkat kepedasan makanan yang "membakar" atau "menyengat" seperti teguran dari seorang mertua. Nama yang menarik dan unik ini menjadi daya tarik tersendiri yang membuat banyak pecinta kuliner penasaran.

Ayam Mertua dapat ditemukan di beberapa lokasi di sekitar Yogyakarta, salah satu lokasi paling populer berada di daerah Tegalrejo, tepatnya di Jalan Bener Griya Pandan Wangi A4. Tempat ini diminati bukan hanya karena rasa ayamnya yang lezat, tetapi juga karena porsinya yang melimpah dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar Rp17.000 untuk seporsi lengkap nasi dengan empat potong ayam. Harga ini sangat ramah di kantong mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin menikmati makanan enak tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. "Iya mbak, di sini (Ayam Mertua) itu sudah harganya murah dan rasanya juga enak," ujar Tania ketika ditanya mengenai alasan memilih Ayam Mertua sebagai pilihan kulinernya.

Popularitas Ayam Mertua juga semakin meningkat berkat media sosial seperti Instagram dan TikTok, di mana banyak orang membagikan pengalaman mereka menikmati hidangan ini. Video-video yang menampilkan ayam pedas dengan porsi besar berhasil menarik ribuan like dan pengikut, membuktikan bagaimana media sosial dapat mempromosikan kuliner lokal ke khalayak yang lebih luas. Salah seorang pengunjung bernama Jessica juga mengatakan bahwa ia mengetahui tentang rumah makan Ayam Mertua dari media sosial sehingga tertarik untuk ikut mencoba sensasi dari Ayam Mertua viral ini.

Ayam Mertua dikenal dengan ciri khas rasa pedas yang kuat dan bumbu yang merata. Ayam yang digunakan biasanya ayam kampung atau ayam negeri yang dipotong-potong dan dimasak dengan perpaduan rempah yang kaya seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan berbagai bumbu tradisional lainnya. Metode memasaknya biasanya digoreng atau dibakar, menghasilkan tekstur luar yang renyah dan daging yang lembut di dalam.

Selain ayam pedas, beberapa tempat juga menyediakan lauk pendamping atau minuman dingin yang cocok untuk menyeimbangkan rasa pedas hidangan ini. Kombinasi ini membuat pengalaman makan menjadi lebih lengkap dan memuaskan. Porsi yang ditawarkan cukup besar, sehingga pelanggan dijamin kenyang dan puas setelah makan.

Kuliner di Yogyakarta bukan hanya soal rasa, tetapi juga bagaimana makanan menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Meskipun Ayam Mertua tergolong makanan baru dan sedang populer, hidangan ini mulai menjadi favorit dalam menu sehari-hari warga Jogja. Banyak mahasiswa dan keluarga yang menjadikan Ayam Mertua sebagai pilihan utama untuk makan siang atau makan malam yang praktis namun lezat.

Selain itu, Ayam Mertua juga sering menjadi pilihan utama dalam acara kumpul bersama teman dan keluarga. Suasana restoran yang menyenangkan dan sederhana membuat siapa pun merasa nyaman untuk duduk dan berlama-lama sambil menikmati hidangan dan berbincang. Mayoritas pelanggan datang dari luar kota hanya untuk merasakan cita rasa pedas khas Ayam Mertua yang sempat viral di media sosial. Tak heran jika mereka juga membagikan pengalaman makan mereka di akun media sosial pribadi, yang kemudian menimbulkan minat dan menarik lebih banyak pengunjung. Inovasi menu yang terus dilakukan, seperti variasi tingkat kepedasan dan tambahan lauk, juga menambah popularitasnya. Hal ini membuktikan bahwa Ayam Mertua bukan sekadar tren sesaat, melainkan telah menjadi bagian favorit dari wisata kuliner Jogja yang wajib dicoba setiap pengunjung kota ini.

Bagi perekonomian lokal, Ayam Mertua juga memberikan manfaat yang signifikan. Usaha kuliner ini membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar dan menggerakkan ekonomi mikro di Tegalrejo dan sekitarnya. Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang nikmat, Ayam Mertua menjadi contoh bagaimana kuliner lokal dapat berkembang dan bersaing di tengah masuknya makanan modern dan internasional.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun