Mohon tunggu...
valentyno damya
valentyno damya Mohon Tunggu... Mahasiswa - valentyno damya

nothing is easy nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawancara dengan Bikhu Vihara Dhamma Dipa Arama

31 Mei 2022   10:36 Diperbarui: 31 Mei 2022   10:45 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak cukup hanya satu pada kesempatan kali ini, aku akan menjelaskan dan menjabarkan tentang kegiatan di salah satu vihara yang ada dikota malang khususnya di batu. Awal perjalanan saya kesana pada siang yang cukup terik dan saya harus menunggu sejenak untuk membuat janji waktu dengan salah satu bikhu disana. Sekitar jam 2 kurang atau lebih saya bisa bertemu dan bercerita panjang dengan bukhi tentang peribadatan di vihara tersebut.

Bikhu tersebut menetap disana sejak tahun 1992 di vihara Dhamma dipa Arama. Selain tempat peribadanatan vihara ini dibuat untuk wisata religious disana. Dengan hamparan yang sangat luas dan banyak spot di vihara tersebut, sudah tepat untuk dijadikan wisata religious. Makna dari vihara tersebut adalah dari Dhamma itu artinya ajaran kebenaran.

Dipa itu dapat diartikan sebagai tempat ada juga yang mengartikan sebagai pulau akan tetapi lebih tepat untuk di artikan tempat. Arama disini diartikan sebagaii tempat ibadah. Kerena banyaj spot di vihara Dhamma dipa Arama untuk lokasi didepannya itu tempat peribadatan atau yang biasa disebut dengan masjid di agama islam, sedangkan untuk di area belakang terdapat patung dan bangunan menggambarkan riwayat budha itu sendiri.

Konsep ketuhanan budha adalah dengan percaya karena tidak bisa disentuh, tidak bisa dilihat tidak bisa diraba akan tetapi untuk ajarannya bisa dilaksanakan dan untuk ajarannya boleh didiskusikan mencari kebenaran yang hakiki atau yang sejati. Tuhan di agama budha bukan seperti orang awam tau yaitu dewa akan tetapi bukan dewa. Ada tiga puluh satu alam kehidupan dari alam kehidupan binatang hingga alam kehidupan abadi. Alam untuk manusia ada di alam kelima dan diatasnya ada alam surga dan alam di diatas surge adalah alam yang lebih tinggi.

Didalamnya narasumber juga memberikan banyak nasihat nasihat tentang kehidupan jika ingin hidup di alam kebaikan harus memberikan kebaikan didunia. Jika kita terlahir maka harus menerima konsekuensi sakit. Jika diberikan umur yang panjang maka harus siap menerima hari tua. Tidak ada orang yang luput dari lahir tua sakit mati, akan tetapi mati bukan akhir dari kehidupan setelah kematian ada kehidupan yang abadi atau alam yang lebih tinggi alam dewa. Perlu disadari orang yang mencari kekayaan tetapi lupa kekayaan tidak membawakan kebahagian.

Para bikhu disini kerja dengan suka rela tidak ada gaji murni dari hati sendiri. Ada lebih dari seratus bikhu disini dan juga ada sekolah disana yang diarahkan untuk vihara tersebut. Karena tidak ada generasi muda tidak ada yang melanjutkan takutnya. Setiap perubahan dilakukan dari generasi muda atas bimbingan dari generasi tua.

Konsep ibadah dalam budha itu tidak ada batas kapan saja ingin beribadah boleh tanpa ada larangan dak paksaan. Waktunya juga tidak terbatas mau tengah malam, pagi, siang maupun sore bebas. Akan tetapi untuk pendidikan anak anak diwajibkan dua kali agar terbiasa. Untuk para pengurus vihara atau para agama budha itu sendirikan dibiasakan untuk aturan makan yang tidak boleh sembarangan hanya boleh dua kali makan. Jam enam pagi hingga tujuh, siang jam sebelas sampai jam dua belas. Setelah itu tidak ada menyentuh makanan hingga pagi lagi. Ibadah seperti semedi juga ada disana. Jika umat ingin ibadah setiap minggu boleh jika dijadwalkan ingin beribadah bersama sama.

Perbedaan agama budha dan hindu. Agama budha yang tertinggi ya budha itu sendiri sedangkan hindu brahma, wisnu dan shiwa. Diruangan tersebut sempat membuat saya penasaran pada salah satu gambar yaitu keterangan dari bikhu sendiri adalah itu gambar sang budha itu sendiri. Sang budha sampai kepada kesucian sempurna diatas tiga puluh satu alam. Akan tetapi ajarannya masi tertuang dalam kitab suci yang sering kita dengar dengan sebutan tripitaka. Arti dari kitab suci itu tri yang artinya tiga dan taka artinya kitab suci.

Jadi ada tiga kitab suci dalam agama budha. Tiga kitab itu bisa dibagi dan diartikan winaya pitaka kitab tentang peraturan, suta pitaka kitab tentang ceramah, dan yang terakhir abi dhama pitaka membahas tentang ajaran yang lebih tinggi. Jadi kitab suci tripitaka terdiri dari limaratus buku tiap bagiannya. Dalam agama budha setiap peraturan itu bisa didiskusikan dengan ajaran yang sesuai.

Ada yang membuat saya asing kenapa di kuil itu berbeda beda tiap daerahnya. Rupanya kuil itu bisa dibangun sesuai dengan akulturasi masyarakat bisa mengaitkan dengan adat setempat. Budha itu dapat penerangan sempurna waktu ia meditasi.

Saya juga menanyakan tentang pakaian budha yang unik dan mayoritas budha itu botak. Dari bikhhu itu sendiri adalah terawadha atau dari ajaran tua. Para bikhu pakaian berwarna coklat. Tapi kalau Mahayana itu bermacem macem ada yang warna abu abu, kuning dan coklat. Digundul di vihara itu wajib. Untuk terawadha perempuan tidak bisa jadi biksu akan tetapi Mahayana bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun