Mohon tunggu...
Valentinus Farrel Jr
Valentinus Farrel Jr Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya bermain futsal dan mengisi waktu kosong dengan membaca jurnal-jurnal ilmu peternakan. Saya orang yang ceria dan humoris. Saya selalu penasaran atau kepo dengan hal-hal yang baru bagi saya, dari situ saya juga orang mau belajar sesuatu hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Who is the Stronger?

25 Agustus 2017   17:53 Diperbarui: 25 Agustus 2017   18:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya Valentinus Farrel Alpharezi kelas XID absen 25 dari SMA Kolese Loyola dalam kesempatan kali ini akan membahas mengenai materi tentang sel khususnya yaitu tentang perbandingan antara ketahanan organel kloroplas dengan organel ribosom.Namun sebelum membahas mengenai topik tersebut, mari kita peelajari lebih dulu mengenai sel itu sendiri. Namun karena kromosom hanya ada di tumbuhan, jadi kita kali ini membahas lebih dalam mengenai sel tumbuhan.

Seperti yang kita ketahui bahwa sel adalah unit fungsional terkecil dalam kehidupan segala makhluk hidup di dunia ini, karena seluruh bagian dalam diri makhluk hidup bersama organ penyusunnya terdiri dari sel. Sel dalam kehidupan kita sehari -- hari mengenal yang disebut sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri. Dan kita sendiri cenderung memiliki tipe -- tipe sel hewan, karena kita tidak memiliki kloroplas seperti tumbuhan dan ukuran sel kita jauh lebih besar dibanding sel bakteri.Sel juga memiliki organ-organ di dalamnya yang dinamakan dengan organel sel. Organel sel memiliki fungsi spesifik untuk menunjang kehidupan sel. Tanpa organel, maka sel tersebut akan mati. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari inggris yang bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikrospkop sederhana. Ia melihat adanya ruangan kecil kosong. Kemudian menamakannya dengan sebutan sel.

Penemuan tentang sel ini berkembang ketika Antonie Van Leeuwenhock menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup dari alga spirogyra dan bakteri dengan menggunakan mikroskop pada tahun 1674. Ada beberapa ilmuwan yang mencoba untuk mengungkapkan teori -- teori mengenai sel, yaitu sebagai berikut.

Jean baptiste de lamarck (1809) mengeluarkan pernyattan bahwa setiap badan hidup merupakan kumpulan sel -- sel.

Henri Dutrochet menyatakan bahwa sel merupakan elemen fundamental dari organisme.

Theodore Schwaan (ahli anatomi hewan) dan Matthias Jakob Schleiden (ahli anatomi tumbuhan) pada tahun 1838 berpendapat bahwa sel merupakan unit dasar kehidupandan setiap makhluk hidup tersusun dari sel.


Felix Dujardin (1835) menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat dalam sel hidup.

Johanes Purkinje (1840) memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan di dalam sel.

Max Schultze berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur dasar kehidupan dan merupakan bagian penting dari sel.

Rudolf LudwigKarl Virchow (1858) bahwa sel berasal dari sel sebelumnya.

Robert Brown menemukan nukleus (inti sel) pada sel tanaman anggrek. Ia berpendapat bahwa nukleus memiliki arti penting bagi sel karena mengatur segala aktivitas di dalam sel.

R. Strasburger menyatakan bahwa setiap inti sel berasal dari inti sel sebelumnya melalui pembelahan.

C. Bernard menyatakan bahwa inti sel merupakan struktur terpenting dari sel yang mengatur seluruh pekerjaan sel.

Tentusegalahal di dunia ini memiliki struktur tersendiri. Struktur ialah segala sesuatu yang menunjang kegiatan suatu hal. Dalam hal ini, struktur sel merupakan bagian -- bagian sel yang dapat menunjang kehidupan sel tersebut. Berikut adalah struktur pembentuk sel, yaitu :

MembranSel

Membran sel merupakan lapisan tipis dengan ketebalan ketebalaan sekisar 8 nm, yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarnya. Membran sel bersifat selektif permeabel dan semi permeabel, karena hanya dapat dilewati oleh ion, molekul, dan senyawa -- senyawa tertentu.

Pada sel hewan dan manusia membran sel terletak di bagian terluar. Sedangkan di bagian tumbuhan membran sel terletak dikelilingi oleh dinding sel. Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolopid), protein, dan karbohidrat. Sedangkan berdasarkan letaknya, protein membran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

Protein Integraal, tertanam diantara bilayer fosfolipid. Protein integral memiliki sisi luar pada kedua membrn yang bersifat hidrofilik dan bagian dalam yang bersifat hidrofobik.

Protein periferal, terikat secara longgar pada permukaan membran atau pada protein integral.

Fungsi -- fungsi membran sel, yaitu :

Mengontrol masuk dan kluarnya zat -- zat tertentu

Sebagai pelinddung agar inti sel tidak terancam.

Sebagai reseptor (penerima rangsangan)

Sitoplasma

Sitoplasma atau dengan kata lain merupakan cairan sel, adalah matriks yang terdapat antara membrane sel dan nukleus (intisel). Sitoplasma tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel - organel sel yang merupakan bagian penunjang sel. Sitoplasma dapat berada dalam dua fase, yaitu fase padat dan fase cair, dikarenakan karena adanya koloid tersebut.Fungsi sitoplasma ialah :

Sebagai tempat berlangsungnya proses metabolisme sel

Menjamin adanya pertukaran zat, agar metabolisme sel dapat berlangsung

Sebagai tempat penyimpanan berbagai bahan kimia yang dibutuhkan oleh sel

Sebagai tempat dari sitoskeleton (suatu filament protein) yang berfungsi menjaga bentuk serta konsistensi sel

OrganelSel

Ada bermacam -- macam organel di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu. Berikut merupakan organel-organel dalam sebuah sel, yaitu :

Nukleus (intisel)

Nukleus merupakan bagian paling penting dalam sel dan berdiameter 5 nm, nukleus juga diselubungi membran ganda. Nukleus berperan dalam seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, mulai dari metabolisme hingga pembelahan sel. Nukleus terdiri dari membran inti (karioteka), nukleoplasma (kariolimfa), nukleolus (anakinti), dan kromatin/kromosom. Nukleus berada di bagian tengah sel dan merupakan organel terbesar di dalam suatu sel. Nukleus umumnya berbentuk lonjong, bulat, atau tak beraturan.Pada sel eukariotik, nucleus diselubungi oleh membrane inti (karioteka), sedangkan pada sel prokariotik, nucleus tidak diselubungi oleh membran.

Nukleoplasma (kariolimfa) merupakan matriks yang berada di dalam nucleus. Di dalam nukleoplasma inilah terdapat berbagai macam enzim, kromatin/kromosom, dan nukleolus. Bahan utama penyusun kromosom ialah DNA yang merupakan suatu substansi genetic yang berperan pada saat proses pembelahan sel. Kromatin ialah kromosom yang terlihat seperti benang -- benang halus dan panjang yang terjadi pada saat sel tidak membelah. Nukleolus berperan dalam pembentukan RNA. Nukleus sendiri memiliki beberapa peranan, yaitu :

Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis mRNA sesuai dengan perintah DNA.

Mengendalikan proses metabolisme sel

Menyimpan informasi genetik berupa DNA

Tempat penggandaan (replikasi) DNA

RetikulumEndoplasma (RE)

Merupakan system membrane yang berbentuk lipatan yang menghubungkan antara membrane sel dengan membrane inti. Retikulum Endoplasma berbentuk mirip seperti jala dan berperan dalam proses transport zat intra sel.

Retikulum Endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma kasar yang permukaannya ditempeli ribosom dan berperan dalam pembentukan fosfolipid. Dan Retikulum Endoplasma Halus yang permukaannya tidak ditempeli ribosom dan berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan sterol). Perbedaan keduanya hanya terletak di permukaannya saja. Dikatakan RE kasar apabila di permukaannya ditempeli oleh ribosom, sedangkan pada RE halus, tidak terdapat ribosom di permukaannya.

Ribosom

Ribosom merupakan organel sel yang berbentuk nukleo protein, yaitu senyawa protein yang mengandung RNA. Ribosom berbentuk bulat, dan berukuran kurang lebih sekitar 20 nm. Organel ini merupakan contoh organel sel yang tidak bermembran dan disusun oleh asam ribonukleat. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein yang akan ditransport ke organel lainnya untuk diproses. Ribosom sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :

Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol. Ribosom bebas menyintesis protein yang akan berfungsi di dalam sitosol khususnya untuk proses metabolisme tubuh.

Sedangkan Ribosom terikat, menempel pada RE kasar yang menyintesis protein yang akan dimasukkan ke dalam RE melalui vesikel lalu dikirim menuju badan golgi untuk dimodifikasi dan dikirim ke luar sel untuk perbaikan sel.

Aparatus Golgi

Aparatus golgi terbentuk dari vesikel pipih yang berbentuk seperti kantong yang berkelok - kelok. Organel ini berfungsi dalam proses sekresi, baik itu sekresi lendir, karbohidrat, glikoprotein, lemak, dan juga enzim. Aparatus golgi juga berfungsi untuk membentuk lisosom. Organel ini banyak dijumpai pada sel-sel penyusun kelenjar.

Mitokondria

Mitokondria berbentuk bulat, batang, oval dan berfungsi sebagai sarana respirasi sel yang menghasilkan energi ATP bagi kinerja sel. Maka mitokondria hanya terdapat pada sel aerob

Plastida

Merupakan organel yang mengandung berbagai macam pigmen. Plastida yang mengandung pigmen hijau disebut dengan kloroplas yang dapat menghasilkan klorofil serta berfungsi sebagai penyelenggara proses fotosintesis. Lalu, plastid yang mengandung pigmen putih disebut dengan lekoplas dan berfungsi dalam penyimpanan makanan. Lekoplas terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan protein). Salah satu plastida yaitu Kloroplas.

Kloroplas merupakan plastida berbentuk seperti lensa, berukuran 2 nm x 5nm, dan mengandung pigmen hijau (klorofil). Kloroplas terdapat pada sel -- sel yang melakukan fotosintesis, misalnya sel daun ganggang hijau. Kloroplas merupakan organl semiotonom karena memiliki DNA dan Ribosom. Di dalam kloroplas juga memilki kantung -- kantung pipih yang disebut tilakoid. Sedangkan tilakoid yang bertumpuk tumpuk disebut granum. (jamak,grana). Granum tersebut dihubungkan oleh tubula tipis antara tilakoid yang disebut lamela. Di luar tilakoid, terdapat cairan yang disebut stroma.

Vakuola

Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar  yang berisi cairan yang diselubungi oleh membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan membran sel arah dalam. Vakuola yang berukuran besar terbentuk dari vakuola -- vakuola yang berukuran kecil dari RE maupun Badan Golgi.

Setelah mengumpulkan dan menganalisis karakteristik dan struktur organel -- organel sel, baik sel hewan maupun sel tumbuhan, khususnya ribosom dan kloroplas. Saya akan memberikan opini saya mengenai topik yang akan saya bahas pada esai ini. Sekiranya pendapat saya ini dapat menjadi tuntunan bagi para pembaca untuk lebih mengerti dan memahami mengenai topik ini.

Jadi  menurut teori endosimbiosis yang dikeemukakan oleh Lynn Margulis pada tahun 1981, beberapa organel sel berasal dari luar sel dan memiliki DNA sendiri. Organel sel tersebut misalnya Mitokondria dan Kloroplas. Kedua organel tersebut bukanlah sel eukariotik. Sel eukariotik tersebut pada saat itu tidak memiliki organel untuk mengahasilkan energi yang berguna untuk mendukung kinerja sel seperti mitokondria dan nukleus. Sel eukariotik yang kekurangan organel penghasil energi tersebut akhirnya menelan atau menggabungkan diri dengan bakteri aerob dan bakteri fotosintesis. Bakteri eukariotik tersebut pun melakukan simbiosis dengan bakteri fotosintesis dan bakteri aerob tersebut. Setelah melakukan endosimbiosis, dengan endositosis bakteri aerob tersebut menjadi mitokondria yang dapat menunjang sumber energi ATP untuk kehidupan sel. Dan sedangkan bakteri fotosintesis yang berendositosis menjadi kloroplas sebagai organel yang mengandung klorofil bagi tumbuhan. Hal yang mendukung terbuktinya teori tersebut, yaitu membran mitokondria dan kloroplas yang memiliki lapisan ganda yang bukan merupakan hasil dari sintesis Retikulum Endoplasma berbeda dengan organel -- organel sel lainnya. Kedua organel tersebut juga merupakan organel semiotonom, karena tiddak terlibat dalaam sistem endomembran. Hal lainnya yang mendukung teori ini juga dilihat dari ukuran yang dimiliki mitokondria dan kloroplas sama dengan bakteri. Mitokondria dan kloroplas juga mempunyai DNA sendiri dan ribosom sendiri sehingga dapat melakukan replikasi sendiri.

Salah satu organel yang memiliki DNA sendiri dan melakukan endosimbiosis adalah kloroplas. Organel tersebut berada di luar sel sebelum masuk ke dalam sel menjadi sel utuh. Dan selama kloroplas berada di luar sel, kloroplas tidak terlindungi oleh membran plasma jadi kloroplas akn cenderung hanya akan terkena ancaman dari zat -- zat dan senyawa -- senyawa yang berbahaya yang dapat mengganggu kestabilaan kinerja kloroplas.dengan bergabung dengan sel daqn menjadi utuh dengan organel -- organel lainnya maka kloroplas dapat membuat membuat ketahanan yang lebih baik, setidaknya dapat melindungi diri dari ancaman -- ancaman dari luar sel dibandingkan dengan organel -- organel yang berasal dari salam sel. Alasan kloroplas untuk tidak melakukan endosimbiosis terlebih dahulu uaitu untuk melindungi dirinya sendiri dan melakukan proses persiapan ketahanan diri lebih baik selama belum terlindungi dari membran plasma.

Bukti lain yang memperkuat bukti ketahanan kloroplas terhadap lingkungan dan kondisi yang dapat dilihat selama proses endosimbiosis. Dalam proses endosimbiosis, kloroplas yang dulunya merupakan bakteri fotosintesis harus ditelan oleh bakteri eukariotik yang tidak memilki sumber penghasil energi. Tetapi kloroplas tidak hancur ataupun terlumat, melainkan kloroplas mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan baik tanpa banyaak perubahan yang dapat kita lihat dengan kondisi yang sekarang. Ukuran kloroplas yang sekarang masih sama dengan ukuran kloroplas yang dulu, yaitu bakteri fotosintetik.

Karakteristik lain yang membuat kloroplas memilki ketahanaan diri lebih kuat yaitu karena kloroplas memiliki membran ganda, yang terdiri dari membran dalam dan membran luar. Organel sel lainnya yang juga memiliki membran ganda yaitu nukleus dan mitokondria. Jadi sudah jelas ketahanan kloroplas dibanding dengan organel sel lainnya, khususnya ribosom yaitu kloroplas lebih terlindungi dari zat -- zat dan senyawa -- senyawa dari luar sel dan gangguan -- gangguan yang dapat memberikan pengaruh buruk bagi kloroplas dan mengancam kestabilan kloroplas dibandingkan ribosom.

Selain itu seperti yang sudah dijelaskan bahwa kloroplas memilki DNA sendiri yang bertugas dalam pewarisan sifat dan dapat mereplikasi dirinya sendiri atau semacam perbaikan dengan organel -- organelnya sendiri dengan cepat karena jaraknya dekat dengan DNAnya sendiri. Dan kloroplas juga memiliki ribosom sendiri yang mengalami sistem semacam endomembran sendiri jadi dapat melakukan replikasi dengan lebih cepat dibandingkan organel -- organel lain yang tidak memiliki DNA dan ribosom sendiri. Jadi di saat kloroplas mengalami kerusakan, maka kloroplas dapat melakukan penyembuhan dengan cepat. Maka meskipun kloroplas rentan terhadap serangan virus karena memiliki DNA sendiri, maka kloroplas dengan mudah memperbaiki organel -- organel yang telah rusak dengan mereplikasi secara cepat karena memiliki DNA sendiri dan ribosom sendiri yang dapat menghasilkan protein baru untuk memperbarui yang telah rusak menjadi baru.

Kloroplas memang rentan terkena virus karena memilki DNA. Virus lebih cenderung untuk menumpang pada inang yang masih aktif dengan cara menyerangnya untuk dapat bertahan hidup, jadi dengan begitu kloroplas harus memiliki ketahanan diri yang lebih kuat dari pada organel -- organel yang lain. Sedangkan ribosom tidak memiliki DNA sendiri jadi virus tidak menyerang. Namun virus cenderung menggunakan ribosom dengaan proteinnya sebagai kapsid untuk menyerang. Lalu kloroplas hancur kemudian setelah itu ribosom hancur. Namun jika dilihat dari dtruktur yang dimiliki oleh masing -- masing organel, maka kloroplas jauh lebih memiliki ketahanan diri lebih kuat dibanding ribosom.

Namun dibandingkan kelangsungan hidup yang dimiliki oleh kloroplas dan ribosom. Ribosom jauh lebih memiliki kelangsungan hidup yang lebih lama karena faktor -- faktor yang menyebabkan kloroplas harus dapat bertahan dari berbagai ancaman yang ingin merusak kloroplas. DNA yang dimiliki oleh kloroplas sangat penting untuk kelangsungan kinerja kloroplas itu sendiri dan untuk membantu mereplikasi diri kloroplas dengan cepat. Mungkin itu juga menjadi alasan mengapa kloroplas memilki ribosom sendiri yaitu untuk membantu DNA untuk replikasi diri dengan menyintesis protein daari ribosom untuk dimodifikasi menjadi protein baru yang digunakan untuk memperbarui orgsnel -- organel sendiri yang ada di kloroplas.

Jadi kesimpulan dari esai ini yaitu bahwa kloroplas dan ribosom memilki kelebihan dan kekurangannya masing -- masing. Dilihat dari ketahanan strukturnya antara kloroplas dan ribosom, maka kloroplas lebih kuat dibandingkan ribosom. Namun jika dilihat dari kelangsungan antara kloroplas dan ribosom. Ribosom jauh lebih dapat bertahan lama, karena jika virus sering menyerang suatu sel,  maka virus jauh lebih ingin menyerang organel yang memiliki DNA sendiri, karena virus butuh inang aktif untuk membantunya bertahan hidup. Jadi lebih kuatnya atau tidaknya suatu organel dilihat dari tergantung serangannya. Karena virus tidak pernah berhenti menyerang suatu sel, maka bisa disimpulkan lebih kuat ribosom dibandingkan kloroplas, faktor yang mendukung yaitu karena ribosom juga dapat menyintesis protein dan memperbarui dirinya dengan cepat, dan juga karena virus tidak menyerang kloroplas, melainkan menggunakannya sebagai kapsid untuk menyerang organel lainnya.

Meskipun ribosom dan kloroplas berasal dari lokasi yang berbeda, merekqa memiliki kelebihan dan kekurangaannya masing -- masing. Memang kloroplas dilihat dari struktur lebih kuat dibanding ribosom, namun ribosom memiliki tingkat kelangsungan kinerja sel yang lebih baik dan tahan lama, karena ribosom bukan diserang nmun digunakan untuk menyerang. Dan ribosom memiliki sintesis protein yang dapat membantu dalam replikasi diri. Tetapi kloroplaas dan ribosom memiliki takdir yang sama di saat sebuah daun itu mati, maka sel -- sel yang ada pada daun tersebut ikut mati, terutama organel -- organel di dalamnya. jadi tidak dapat disimpulkan secara langsung untuk mengetahui organel mana yang lebih kuat atau memiliki ketahanan yang kuat, namun semua organel memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing. tergantung dari faktor mana suatu organl tersebut diserang atau terancam.

Terima kasih atas dukungannya dari berbagi pihak, semua sumber, sehingga saya dapat menyelesaikan esai ini. Dan semoga dari esai ini pembaca dapat belajar banyak mengenai sel dan topik yang saya bahas pada esai ini. semoga juga esai yang telah saya buat ini dapat memberikan motivasi dan bermanfaat serta menjadikan esai ini sebagai pegangan sebagai ilmu pengetahuan yang baru. Dan sekiranya jika ada beberapa kesalahan dalam penulisan kata serta beberapa format dan kata -- kata yang mungkin tidak berkenan bagi pembaca, mohon dimaafkan. Sekian esai dari saya terima kasih juga untuk para pembaca yang telah menyempatkan diri untuk membaca artikel saya ini. sekian terima kasih.

Daftar Pustaka                        :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas

www.academia.edu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun