Mohon tunggu...
Valencia Yuniarti S.
Valencia Yuniarti S. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Interested in media and communication studies

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peningkatan Risiko Kesehatan pada Wanita Hamil yang Terinfeksi COVID-19

10 November 2020   17:31 Diperbarui: 11 November 2020   00:36 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena perubahan fisiologis pada masa kehamilan.

Dilansir dari New York Times, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merilis hasil penelitian terbaru terkait COVID-19 melalui situs resminya (2/11). Penelitian tersebut memiliki fokus pada wanita hamil yang terinfeksi COVID-19.

CDC menemukan fakta bahwa wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko kematian 70 persen lebih tinggi, jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

Berdasarkan hasil penelitian CDC, wanita hamil lebih mungkin membutuhkan perawatan yang intensif. Akses ke mesin bypass khusus jantung dan ventilator juga lebih dibutuhkan oleh wanita hamil. Hal ini mengingat risiko yang lebih parah jika dibandingkan dengan wanita dalam kondisi tidak hamil.

"Sekarang, kami mengatakan bahwa wanita hamil dapat mengalami peningkatan risiko penyakit parah," ujar Sascha Ellington, ahli kesehatan di CDC.

Hal tersebut selaras dengan keputusan dari tim kesehatan Amerika Serikat pada Senin, 2 November 2020. Mereka memasukkan kehamilan sebagai kondisi berisiko tinggi untuk mengalami penyakit parah dan kematian ketika terinfeksi COVID-19.

Menurut CDC, peningkatan risiko pada wanita hamil mungkin disebabkan oleh perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Perubahan fisiologis ini meliputi perubahan detak jantung, kapasitas paru-paru, kekebalan tubuh, dan meningkatnya risiko dari penyakit lain. Sehingga, wanita hamil dikhawatirkan mengalami komplikasi.

CDC melakukan analisis data yang terkumpul dari tanggal 22 Januari sampai 3 Oktober 2020. Analisis tersebut dilakukan dengan mengumpulkan lebih dari 400 ribu data wanita berusia 15 hingga 44 tahun yang terinfeksi COVID-19. Dari jumlah tersebut, 23.434 wanita sedang dalam kondisi hamil.

Hasil dari penelitan CDC menunjukkan pentingnya wanita hamil untuk menjaga diri dari COVID-19. Hal ini dipertegas dengan pernyataan dari Ketua Ginekologi dan Kebidanan di Sekolah Kedokteran Universitas Emory, bernama Dr. Denise Jamieson.

"Ini adalah informasi baru yang menambah banyak bukti dan menggarisbawahi pentingnya wanita hamil menjaga diri dari COVID-19," tegas Dr. Jamieson. Ia juga menambahkan bahwa menggunakan masker dan menjauhi kerumunan orang adalah hal penting bagi wanita hamil.

Meskipun demikian, wanita hamil harus tetap melakukan pengecekan kandungan secara berkala. Wanita hamil membutuhkan vaksin untuk mencegah flu. Hal tersebut sebagai langkah preventif dalam mencegah infeksi COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun