Mohon tunggu...
SPARTA
SPARTA Mohon Tunggu... Administrasi - Menjadi diri sendiri dan bertanggung jawab atas itu

senang sedih santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maha Cinta Rahwana (1)

9 Desember 2019   23:58 Diperbarui: 10 Desember 2019   00:03 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan namaku Rahwana Raja alengka, aku mempunyai tujuh kepala orang mengenalku sebagai orang yang sangat jahat dan kejam. 

Di istana aku mempunyai banyak sekali wanita cantik tapi dari sekian banyak wanita cantik yang ada di istanaku aku hanya memcintai satu wanita yaitu dewi widiawati.

Dewi wediawati memang kini sudah tidak ada namun kini ia sudah terlahir kembali sebagai Dewi Sinta dan aku tetap memncintainya karna aku tidak mencintai nama yang aku cintai adalah sinta sebagai titiasan dewi widiawati namun sayangnya Dewi Sinta Telah mempunyai seorang suami yang bernama Rama. ya si Rama itu laki-laki sempurna yang gagah ganteng dan rupawan namun aku tau Rama mencintai Sinta hanya wujudnya saja dia mencintai Sinta masih memiliki alasan ketika di tanya masih ada kata karena, karena cantik,baik dan sebagainya. 

Beda denganku akun mencintai Sinta tidak dengan alasan aku murni mencintainya meskipun dia berubah wujud dan berubah nama dari Dewi Wediawati menjadi Sinta aku tetap mencintainya yaa walaupun aku mempunyai banyak wanita tapi cintaku hanya demi Dewi Sinta seorang. Dan jika Dewi sinta memintaku untuk meninggalkan semua wanitaku aku dengan senang hati akan meninggalkannya. 

Aku mendengar kabar bahwa Sinta di buang kehutan bersama suaminya, aku berniat untuk memandang sinta dari jauh karna dengan mengumpulkan sisa senyumannya pada rembulan adalah jiwa pemulanganku yang paling pasrah. Tapi setelah disana aku berniat untuk menculik Sinta dan mebawanya kembali ke alengka karna memang disanalah tempat ia seharusnya. setelah berhasil menculiknya aku penjarakan dia di tempat yang indah bagaikan surga apa yang dia inginkan selalu terpenuhi   terkecuali pulang ke suaminya. selama di Alengka Sinta di perlakukan dengan baik aku selalu datang kepadanya dengan membawakan sebuah puisi (puisi rahwananya nanti di post :v) tetapi sinta selalu tak mau mendengarkan puisiku. Dan aku berkata pada Dewi Sinta "Wahai Dewi Sinta mungkin kau bisa menolok puisi yang ku sampaikan padamu tapi kau tidak bisa menolak doa-doaku padamu dan aku sekuat hatiku selalu yakin apa-apa yang di sampaikan melalui hati pasti akan sampai ke hati pula". 

 Cinta di hati Sinta kepada suaminya sudah keras bahkan sudah membatu tapi aku Rahwana tak pernah menyerah tetap aku tetesi dengan air batu yang keras itu sampai akhinya berlubang. 

Setelah sepuluh tahun di Alengka akhirnya Sinta mulai mencintaiku itu kelihatan dari sorot matanya ketika memandangku. sampai akhirnya mau berbicara denganku namun apa yang di katakan dia itulah yang tidak aku harapkan Sinta berkata padaku bahwa suaminya akan datang menyelamatkanya aku berkata pada Sinta jika suaminya datang ke Alengka maka aku akan berperang dengan suaminya. Lalu Sinta berkata "hei Rahwana aku mohon biarkan suamiku menjemputku kesini dengan penuh kedamaian terimalah dia dengan baik''. 

Aku menjawab "Tidak Sinta sudah ribuan perang akun jalani tapi tak satupun menjadi agung karna membela cinta". dan Dewi Sinta berkata dengan wajah yang memerah seakan malu akan mengakui sesuatu "Rahwana,, aku Dewi Sinta titisan dewi wediawati yang amat kau cintai sebenarnya aku tidak mencintai suamiku Rama aku menikah denganya karna dia memenangkan sayemabara di negeriku. 

Memanglah Rama adalah sosok laki-laki yang sempurna namun hidupnya terlalu lurus bagi seorang laki-laki dan sungguh tidak ada menariknya bagiku beda denganmu Kau lebih menarik daripada dia kau mempunyai banyak wanita di istanamu tapi kau hanya mencintaiku bagiku kau sungguh menarik RAHWANA! tapi terlepas dari itu kau harus terima aku sudah sah menjadi suami Rama. aku tidak akan pernah menghianati janjiku saat menikah bersamanya karna bagiku janji adalah sebuah kehormatan. Selama ini bukan aku tidak mau meresponmu tapi itu adalah bentuk kesetiaanku pada suamiku.Rahwana aku mecintaimu tapi kita tidak mungkin bersama kau harus terima itu". 

Rahwana sang Raja kegelapan yang terkenal menyeramkan tak sanggup membendung air mata mendengar pengakuan dari Dewi sinta seraya sambil berkata.''Sinta melatiku segunung apapun diamku merenung tak pernahku sampai  pada pemahaman mengapa aku mencitaimu, oh Tuhan jika Sinta tak kau ijinkan bersamaku mengapa kau bangun megah perasaan ini dala sukmaku, mengapa Tuhan?  Tuhan jika nanti Sinta kembali pada suaminya aku mohon jagalah dia walaupun tak pernah kau ijinkan aku bersamanya". Melihat Seorang Rahwana yang menyeramkan menangis Dewi Sinta  ikut menangis sambil berkata. 

"Sudah Rahwana kau tidak boleh menangis. laki-laki tidak boleh memnangis biarkan aku saja ya walaupun aku tau airmata laki-laki lebih tulus Tapi tangis perempuan di ciptakan agar laki-laki melupakan tangisnya. Sekali lagi mohon kepadamu jangan melawan Rama. Rama sudah menyiapkan senjata yang bisa membunuhmu aku tak ingin kau terbunuh apalagi penybebabnya gara-gara aku. aku sungguh mencintaimu dan kata-kata kamu sudah menjadi mantra besi yang meleleh di hatiku cintaku sudah menyumur tanpa dasar di dalam hatimu begitupun cintamu yang kurasakan bahkan jika bisa teriak semesta takan mampu membendungnya". tapi nampaknya rahwana tidak mau menuruti sinta Rahwana berkata pada Sinta "jikalaupun aku harus mati besok aku tidak mengapa aku akan menungumu di keabadian Sinta".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun