Mohon tunggu...
Jejak Opini
Jejak Opini Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup Adalah Tentang Perjalanan

Damai Penuh Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terkadang Nikmat Lahiriah Dilupakan

23 Juni 2020   19:42 Diperbarui: 23 Juni 2020   19:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asmat,Papua (Refleksi Gie).(23/6)


REFLEKSI-Tuhanku, maafkan hamba yang lalai dan tak pandai bersyukur atas nikmat lahiriah dalam hidupku

hamba khilaf, tidak mensyukuri nikmat-Mu  yang yang di beri

Terutama nikmat kesehatan...

Saat hamba tidur tergelatak merintih kesakitan,perlahan-lahan air mata  terus bercucuran membasahi sekeliling

Terhitung detik-menit, dalam diam hamba terus melafazkan nama-Mu  Ya Allah..Ya Allah..Ya Rohman Ya Rohim

Maafkan hamba yang selalu terjurumus dalam dosa dunia,tiada kata dan sajak yang mengantarkan rintihan ini....

Hamba hanya mampu menumpahkan berlinang air mata yang terus mengalir tanpa berasumsi apapun

Sadar ataupun tidak, disaat kita merintih kesakitan, selaku manusia pendosa,  terus mengoreksi diri disaat tak berdaya melawan kesakitan

Saat refleksi ke belakang,hamba tersipu malu saat mengingat pepata kuno yang telah kusam di ditelan zaman

'Waktu anda sehat-sehat tak perna ungkapkan rasa  syukur kepadaNya,datang sakit boro-boro menyapa Tuhan untuk mohon menyembuhkan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun