Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menarilah Selagi Bisa

29 April 2020   17:04 Diperbarui: 30 April 2020   12:31 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI - Para penari memberikan contoh gerakan yang akan dimainkan secara serentak di 7 kota pada 17 November 2019 dalam gelaran Indonesia Menari 2019. (KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Hobi saya menari sedari kecil. Bahkan dulu sempat bercita-cita menjadi penari istana atau penari apapun untuk menjadi pekerjaan tetap dan biar bisa keliling dunia. 

Hobi jadi pekerjaan, betapa indahnya. Namun, bisa-bisanya saya baru tahu hari ini dari sebuah medsos teman bahwa hari ini tanggal 29 April adalah International/World Dance Day! Hari Tari Internasional!

Bisa dimaafkan sih, yang penting menarinya, kan ya?

Sejarahnya saya kutip dari situs International Dance Day, bahwa pertama kali dicanangkan tahun 1982. Jadi sudah 38 tahun! Tanggal 29 April sendiri adalah hari lahir Jean-Georges Noverre (1727-1810) pencipta tari balet modern. 

Tapi begitu memakai nama 'international/world' pasti tidak hanya tentang tari balet. Dan tari adalah gerakan lintas genre, style, suku, bahkan kelas. Tari adalah gerakan universal!

Foto: www.demystifyinsurance.com 
Foto: www.demystifyinsurance.com 

Semua orang bisa menari!
Hoo, kalau ada yang tidak setuju, mungkin dia merasa tariannya tidak sebagus penari top. Jangan khawatir, semua orang tetap bisa menari dengan gerakan tubuh yang berbeda. 

Tubuh bergerak sesuai musik yang dia dengar (entah dengar beneran atau imajinasi). Sesuai dengan ritmenya sendiri. Kita bergerak dengan ketukan artinya kita menari!

Kita bergerak melawan ketukan, artinya juga kita menari! Sejak lahir selain kemampuan dasar bisa berbicara dan berjalan adalah kemampuan bergerak atau menari. 

Hanya saja kadang beberapa orang tidak dipupuk untuk selalu kembali mendengarkan alunan dan mencoba menciptakan gerak sesuai bunyi, jadi badan terasa kaku dan aneh. Tapi tetap bergerak, itu menari!

"Dance like nobody's watching!"
Mungkin kita malu kalau dilihat orang. Maka menarilah seperti kalau tidak ada yang melihat. Menari itu sehat. Selain bergerak untuk mengolahragakan tubuh, menari membebaskan emosi kita, melalui bahasa gerak.

"Dance like nobody's dancing!"
Menarilah seperti tidak ada orang lain yang menari lebih baik dari kita. Kita menjadi penari terhebat karena tidak ada yang lain. Ciptakan gerakan sendiri sesuai emosi dan kelenturan tangan dan kaki kita. Bahkan satu jari pun bisa mewakili tarian kita pada suatu musik.

Menarilah seperti Didik Nini Thowok!
Kebetulan beliau guru tari saya di SD sekitar tahun 1980an. Bahkan saya pernah tampil menjadi Nini Thowok di acara TVRI Jogja segmen Nusantara. 

Waktu itu saya sempat menangis karena wajah saya tidak dikenal, dicat hitam sebagai Nini Thowok. Mas Didik menggabungkan tarian tradisional dan modern. Kepopulerannya karena unik dengan humor dan menciptakan musik khusus tariannya yang lemah gemulai, dan lucu. 

Menarilah seperti Eko Pece (Eko Supriyanto)!
Mas Eko menjadi koreografer level internasional. Pernah menjadi penata tari konser Madonna dan pertunjukan di Broadway! Ini mungkin cita-cita saya dulu. 

Menjadi penari dan bisa keliling dunia. Mas Eko menjadi contoh bahwa tari adalah bahasa universal. Orang Indonesia pun bisa menjadi koreografer pertunjukan artis Amerika.

Walaupun penari akhirnya bukan profesi saya, saya cukup puas sudah terlibat banyak membantu koreografi di drama musikal Mary Poppins di waktu kuliah dan penari di pertunjukan Mas Landung dan Mas Jujuk Prabowo (dan mas Whan Dharmawan) di drama Emaus. 

Selain itu di rumah, saya bergabung dengan teman-teman sekampung membuat Sanggar Sacramento yang mementaskan berbagai drama musikal: Ande-Ande Lumut (bahkan pernah pentas lintas kabupaten) dan drama Natal. Waktu itu saya merasa sangat sehat dan langsing.

Ya, menari itu membahagiakan, membantu melepaskan segala kepenatan hidup dan kita mendapat bonus sehat!

Selamat Hari Tari Sedunia! Menarilah selagi bisa! Jangan lupa bahagia? No, tidak itu saja. Jangan lupa menari karena kita tak akan lupa bahagia!+++

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun