Selama masa pandemi covid-19 dunia pendidikan termasuk kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring hampir di seluruh Indonesia, termasuk di SDN 1 Sumberdem, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dalam masa-masa ini, guru adalah pahlawan bagi suatu bangsa.
Di kutip dari website kampus merdeka Universitas Negeri Malang memiliki program MBKM BKP (Bentuk Kegiatan Pembelajaran) Membangun Desa atau yang disebut juga KKN-T dan bermitra dengan desa Sumberdem dimana dalam program ini memiliki tujuan untuk mengasah softskill dan leadership mahasisswa diwilayah pedesaan.
Uniknya, program ini tidak hanya dilaksanakan selama 45 hari seperti KKN seperti biasanya, namun KKN-T dilaksanakan selama ± 6 bulan atau setara dengan 1 semester.
Dengan adanya program ini, para mahasiswa yang beranggotakan 12 orang yang diketuai oleh Nico Nade Fansinatra dan teman-teman mengabdi di desa Sumberdem salah satunya membantu mengisi kegiatan belajar mengajar dan bimbel di SDN 1 Sumberdem.
“ Begini saja mbak dan mas, saya dan guru-guru SDN 1 Sumberdem meminta tolong untuk mengajari dan melatih membaca siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 yang belum bisa membaca. Akibat covid19 ini kan sekolah online terus menerus nah itu belum tentu anak-anak belajar beneran di rumahnya juga dikarenakan kesibukan orang tua mereka masing-masing, sehingga ini masih banyak siswa yang bahkan belum mengenal abjad sama sekali dan juga belum lancar membaca” ujar bu Erni yang merupakan salah satu guru di SDN 1 Sumberdem.
Tentu saja alangkah tidak bijak jika kami tak mengindahkan permintaan para guru tersebut, apalagi dalam situasi saat ini dibutuhkan SDM yang bertindak cepat untuk memberantas buta huruf di SDN 1 Sumberdem atau dengan kata lain mengajari siswa SD sampai lancar membaca agar saat dikelas proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Agar menambah semangat siswa dalam belajar membaca kami selalu memberitahu mereka bahwa pada tanggal 17 dan 18 mei akan diadakan lomba cepat dan lancar membaca.
Selama kurang lebih 1 bulan mengajar di SDN 1 Sumberdem alhamdulillah terdapat banyak kemajuan siswa dari yang tidak mengenal abjad sekarang menjadi bisa dan dari yang mengeja menjadi bisa membaca tanpa mengeja terlebih dahulu.
