Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rocky Gerung Bapak Akal Sehat Indonesia (2)

27 Januari 2019   10:08 Diperbarui: 27 Januari 2019   10:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Birokrasi Indonesia adalah contoh nyata dan ada didepan mata bahwa dari sisi Tata Negara secara akal tidak sehat.

Parameter obyektif dari pakar Tata Negara adalah dari sisi APBN belanja rutin Negara (salah satunya untuk gaji pegawai) dalam kisaran 40%,sedang sisanya untuk pembangunan.

Faktanya adalah sebagian besar dana APBN habis untuk belanja rutin (gaji,bayar cicilan+bunga dsb),akibatnya kemampuan APBN untuk membangun terbatas,sehingga Indonesia perlu mencetak hutang baru....itupun cuma untuk Gali lubang tutup lubang.

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi luar biasa pesat,Birokrasi bisa dipangkas habis habisan,tenaga guru/dosen bisa dipangkas habis habisan karena model pendidikan bisa dirubah lewat kombinasi E-learning dan praktek di lapangan(perusahaan,komunitas dsb).

Kementerian Dalam Negri,Menteri PAN dibantu kementerian tehnis lainnya bisa duduk bersama untuk melakukan perampingan Birokrasi secara alami,artinya pengangkatan pegawai baru lebih kecil dibanding yang pensiun.

Disaat yang sama model pendidikan bisa dirubah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang ada.

Sinergi antara penerapan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan perampingan Birokrasi bermuara pada jumlah pegawai berkurang,Dana rutin APBN pada kisaran yang dianjurkan para pakar (kisaran 40%).

Intinya adalah banyak celah untuk memperbaiki Indonesia terkhusus sektor Birokrasi.agar Negara sehat bisa menjalankan kewajibannya memberikan layanan publik secara berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun