Sejak jaman Orde Lama,Orde Baru hingga Orde Reformasi,yang namanya krisis Ekonomi ,pelemahan rupiah,inflasi bahkan hiperinflasi selalu secara periodik terjadi.
Mulai dari inflasi tiap tahun,hiper inflasi tiap periode Dan krisis Ekonomi itu sendiri seolah bisa diramalkan,Hal tersebut tidak lepas dari perilaku penyelenggara negara Dan masyarakat itu sendiri.
Budaya konsumtif,boros,anggaran tidak tepat sasaran,budaya korupsi,malas kerja dsb adalah sebagian dari penyebab ekonomi Indonesia tidak sehat,sehingga bisa diprediksikan yang namanya KRISIS EKONOMI selalu berulang terjadi.
Artinya memang fundamental ekonomi Indonesia TIDAK BAIK,Hal tersebut tidak perlu ditutup tutupi,justru perlu dicari penyelesaiannya.
Faktanya yang menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia sektor konsumtif,mayoritas kredit perbangkan untuk sektor konsumtif,jadi ya memang yang namanya KRISIS EKONOMI selalu berulang.
Agar tidak berulang,bisa dimulai dari dari sendiri,keluarga,masyarakat Dan penyelenggara negara itu sendiri.
Dari sisi pemerintahan melakukan penghematan besar besaran,pemangkasan jumlah Pegawai besar besaran,anggaran sedapat mungkin untuk sektor produktif,atau untuk sektor yang menunjang produktifitas.
Misalnya pembangunan infrastruktur diikuti dengan pembukaan sektor produksi semisal perkebunan,pertanian,peternakan,industri dsb.
Artinya ketika infrastruktur dibangun sudah ada perencanaan sebelumnya bahwa disekitar proyek infrastruktur tersebut akan dibangun sektor produksi.
Masyarakat mulai hidup hemat,rajin menabung,sedapat mungkin kredit bank untuk sektor produktif/usaha sehingga tidak terjadi kredit macet dsb.
Intinya adalah selama kesadaran untuk berubah kearah lebih baik belum mewujud,krisis ekonomi akan selalu berulang.