Mencari orang dengan integritas dan kapabilitas setingkat Sudrajat untuk calon Gubernur JaBar tidak sulit,bahkan sangat mudah .
Masalahnya adalah soal "popularitas" dan "Elektabilitas" sebagai modal awal pencalonan Sudrajat sebagai Calon Gubernur JaBar terpaut jauh dibanding calon lainnya semisal Deddy Mulyadi yang sudah positif diusung oleh GOLKAR dan Demokrat berpasangan dengan Demiz.
Ibaratnya Sudrajat itu bukan siapa siapa,tidak punya apa apa,tidak menjanjikan apa apa,yang ada cuma "kekosongan"belaka.Sudrajat "is nothing to do something".
Sudrajat sebetulnya mewakili suasana kebatinan warga Jawa Barat dalam hal ketidakberdayaan menghadapi gempuran para pemilik modal yang tiada puasnya membeli bumi Jawa Barat.
Ada kesamaan frekwensi antara warga JaBar dengan Sudrajat,ada kesamaan jeritan hati antara Sudrajat dengan warga JaBar.
Sebagai seorang purnawirawan TNI Sudrajat tidak bisa menjanjikan membeli suara warga JaBar dengan duit,uang dari mana??,jadi calon Gubernur saja karena "diminta".
Sudrajat tidak sanggup membentuk tim sukses berikut biaya operasionalnya,uang dari mana???
Itulah Sudrajat "Is nothing to do something"sangat mewakili suasana kebatinan warga JaBar.