“Ibuku tidak bisa mengurusku!!”
“Ibuku ada banyak dalam rumah ini?”
“Mana ibuku dan mana yang bukan ibuku?”
“Ayahku tidak pernah dirumah?”
“Apa itu ayahku?”
“Aku tidak punya orang tua!!”
Sangat menyedihkan jika memang anak-anak harus berbicara seperti itu, sangat disayangkan jika kedua orang tua mendengar anak kandungnya berbicara seperti itu. Tidak ada orang tua yang mengingingkan anak-anaknya mengganggap baby sister yang merawatnya adalah orang tuanya. Hidup globalisasi akan selalu menuntut semua orang tua bekerja dan meninggalkan anaknya dirumah bersama baby sister, kalau jaman dulu seorang ibu yang merwat anaknya dirumah dan ayah bekerja mencari nafkah, tetapi kedua orang tua akan ikut bekerja karena tuntutan. Bagaimana dengan anak-anak yang memang membutuhkan kasih sayang, rasa aman dan nyaman dalam lingkungan keluarganya kalau kedua orang tuanya saja hanya malam hari bisa berkumpul.
Pendidikan Parenting atau Parenting Education (PE) merupakan cara terbaik untuk membangun karakter anak-anak. Sejak lahir hingga dewasa, anak tidak lepas dari peran kedua orang tua. Peran mereka menjadi penting karena sebelum bersekolah anak terlebih dulu mengenal orang tua dan lingkungan keluarganya untuk mulai belajar dan membentuk karakter. Karena itu, para orang tua harus membekali dirinya dengan PE. Parenting Eduation adalah cara untuk menjadi orang tuaa yang hebat.
Keluarga adalah tempat pertama pendidikan, dan pemenuh kebutuhan material, inilah Pendidikan Parenting. Hakikat dari parenting adalah parents yang artinya orang tua. Parenting bukan hanya untuk mengasuh anak-anak tapi didalamnya harus ada teknik dan pola dalam mengasuh anak, mendidik anak, bahkan membesarkan anak-anaknya. Orang tua bahkan seharusnya oarang terdekat untuk anak-anak bukan lagi musuh buat anak-anak, Anak harus menganggap orang tua nya lebih dari teman dekatnya dan tetap mengerti sopan santun, orang tua juga yang harus mengajarkan sopan santun bukan hanya diajarkan dalam sekolahan, karena sekolahan hanyalah perantara atau membantu berlangsunya pendidikan secara formal untuk anak-anak, hakikatnya tetap orang tualah yang berhak mengajarkan sopan santu pada anak-anaknya, agar anak-anak tumbuh menjadi dewasa yang cerdas sesuai dengan usianya.
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki.