Di mesir, Yusuf sukses menjabat sebagai bendahara negara. Ketika bencana kelaparan di Kanaan, Nabi Yakub beserta keluarganya pergi mencari makan ke Mesir, yang memiliki persediaan makanan yang cukup. Berkat peran Yusuf yang saat itu yang menjadi pejabat besar di Mesir, ia pun mengajak keluarganya untuk tinggal di Mesir.
Sejak saat itulah bangsa keturunan Nabi Yaqub (Bani Israil) tinggal di Mesir. Mereka hidup damai di Mesir sampai kemudian muncullah Firaun (Raja) yang kejam. Bani Israil kemudian diperbudak oleh Firaun.
Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap Bani Israil, Allah SWT telah mengutus Nabi Musa AS, dan memerintahkan Nabi Musa untuk membawa (menyelamatkan) Bani Israil keluar dari Mesir.
Nabi Musa berhasil membawa Bani Israil meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Nabi Musa membawa Bani Israil ke Semenanjung Sinai dan sebelah timur Kanaan (Palestina).
Kisah Nabi Musa membawa Bani Israil ke Kanaan, dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-Maidah ayat ke-21.
"Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi."
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menyediakan tanah Palestina untuk Bani Israil. Namun, di sinilah terlihat karakter asli Bani Israil ini yang pengecut. Mereka tidak berani masuk ke tanah Palestina, karena di sana tinggal orang-orang Palestina. Mereka takut berperang, walaupun Nabi Musa menjamin mereka akan menang.
Kepengecutan Bani Israil ini dijelaskan dalam al-Quran ayat selanjutnya.
"Mereka (Bani Israil) berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya". (QS. al-Maidah: 22)
Bahkan tanpa malu mereka meminta syarat, supaya orang-orang yang tinggal di Palestina itu keluar dulu, baru mereka bersedia memasuki tanah Palestina.
Sampai di sini kita telah mendapatkan beberapa poin, terkait penelusuran latar belakang konflik Israel dan Palestina, yaitu: