Tulisan hari kelima tentang bagaimana menjadi pribadi bahagia dengan optimis setiap hari
Kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan masalah seringkali membuat kita lupa untuk bersyukur atas limpahan rezeki yang diberikan Allah Swt kepada kita. Padahal, bersyukur setiap hari merupakan kunci untuk menjadi pribadi yang bahagia dan optimis, serta mengundang rezeki yang lebih besar lagi menghampiri kita. Sebagaimana janji Allah SWT.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim: 7)
Mengapa bersyukur menjadi kunci kebahagiaan? Mari kita jelajahi lebih dalam.
Bersyukur adalah sikap mental yang menghargai dan mengakui segala hal baik dalam hidup kita. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dengan bersyukur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan emosional dan fisik seseorang.
Dalam sebuah studi yang dilakukannya, psikolog Robert Emmons menemukan bahwa orang yang selalu (meruntinkan) bersyukur memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, tidur lebih nyenyak, dan bahkan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Selain itu mendapatkan kondisi tiga hal di atas, orang yang selalu bersyukur pun mampu menghadapai berbagai masalah (kesulitan) dalam hidupnya. Bahkan baginya, setiap masalah atau kesulitan tersebut merupakan peluang untuk belajar dan berkembang.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah ungkapan, "Ketika satu pintu kesenangan tertutup, pintu yang lain terbuka; tetapi seringkali kita memandang dan menyesali pintu yang tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu yang telah terbuka untuk kita."
Para tokoh terkenal dari berbagai bidang telah mengungkapkan kebijaksanaan mereka tentang pentingnya syukur dalam kehidupan sehari-hari. Albert Schweitzer seorang dokter, yang juga dikenal sebagai seorang filantropis dan pemikir yang peduli terhadap perdamaian dan kemanusiaan pernah menerima penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1952,
pernah mengatakan, "Atas apa yang kami terima dengan syukur, kami meningkatkan tidak hanya nilai-nilai tetapi juga jumlahnya."